Tuliskan Hadis Yang Menjelaskan Tentang Mempelajari Ilmu Dan Mengamalkannya
Seperti disebutkan n domestik berbagai hadist, wajib bagi setiap umat Muslim untuk memaksudkan guna-guna. Sebab, mantra adalah kunci segala kebaikan. Dalam Selam, tak akan sempurna agama
dan dedikasi ibadah sendiri Muslim tanpa menuntut ilmu.
Imam Syafi’i pernah berkata, “Ta’allam falaisal mar’u yuuladu ‘aaliman.” Artinya adalah: “Belajarlah karena tidak suka-suka orang nan terlahir dalam keadaan berilmu.”
Ya, setiap makhluk lahir dalam hal sekufu, masif dari dosa dan tidak berilmu. Akan hanya, manusia sudah dibekali insting berlatih, start dari sparing berbicara, mengetahui merek-nama benda, sampai mengenal Allah.
Berikut beberapa hadist menuntut ilmu beserta keutamaannya yang perlu diketahui umat
muslim
.
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
“Menuntut ilmu itu perlu atas setiap Muslim” (HR. Anak laki-laki Majah no. 224, pecah sahabat Anas polong Malik radhiyallahu ‘anhu, dishahihkan Al Albani dalam Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir no. 3913).
Menuntut ilmu itu wajib lakukan orang islam alias muslimah. Ketika sudah jebluk perintah Halikuljabbar SWT yang mensyariatkan suatu hal, yang harus dilakukan setiap Muslim adalah
sami’na wa atha’na
(kami dengar dan kami teguh).
Privat hadits lainnya Rasulullah SAW bersabda,
تَعَلَّمُوْاوَعَلِّمُوْاوَتَوَاضَعُوْالِمُعَلِّمِيْكُمْ وَلَيَلَوْا لِمُعَلِّمِيْكُمْ ( رَواهُ الطَّبْرَانِيْ)
“Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua, dan hormatilah guru-gurumu, serta berlaku baiklah terhadap manusia yang mengajarkanmu.” (HR Tabrani).
Dogma menjadi yang hak istimewa bagi dipelajari. Namun bukan bermakna hobatan-ilmu enggak bisa diabaikan. Apalagi, terserah juga dalam suatu hadist disebutkan bahwa menuntut ilmu pula merupakan jihad di urut-urutan Allah SWT.
Dari Anas bin Malik, Rasulullah Saw bersabda:
مَنْ خَرَجَ فِى طَلَبِ الْعِلْمِ فَهُوَ فِى سَبِيلِ اللَّهِ حَتَّى يَرْجِعَ
“Barang siapa keluar n domestik rangka menuntut ilmu, maka dia bernas di jalan Allah sebatas ia kembali.”
Sama dengan hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ
“Siapa pun menelusuri jalan untuk mencari mantra padanya, Allah akan memudahkan baginya kronologi menuju kayangan.” (HR. Muslim).
Melangkahi ilmu yang dimilikinya, Almalik akan memudahkannya kerjakan mengerjakan darmabakti saleh. Sama dengan diketahui, amal saleh yakni kaidah setiap hamba cak bagi mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Ilmu Bermanfaat hingga Akhir Hayat
Rasulullah SAW pula menekankan keutamaan ilmu yang berguna, baik saat masih di dunia atau setelah wafat.
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Kalau koteng turunan meninggal, terputuslah amalnya, kecuali dari tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shalih yang berdoa untuknya.” (HR. Muslim).
Orang Berilmu Akan Dikehendaki Kebaikan
Dari Mu’awiyah, Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِى الدِّينِ
“Barangsiapa yang Allah kehendaki mendapatkan seluruh kebaikan, maka Allah akan mengartikan sira mengenai agama.” (HR. Bukhari no. 71 dan Orang islam No. 1037).
Ilmu Ialah Warisan Para Nabi
Hal ini sama dengan dinyatakan oleh hadits,
اَلْعُلَمَاءُ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ وَإِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوْا دِيْنَارًا وَلَا دِرْهَامًا، وَلَكِنْ وَرَّثُوْا الْعِلْمَ، فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ
“Para ulama yakni pewaris para rasul. Senyatanya para nabi lain mewariskan dinar ataupun dirham, tetapi mewariskan ilmu. Maka pecah itu, barang siapa mengambilnya, ia sudah lalu menjumut bagian yang cukup.” (HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Source: https://kumparan.com/berita-hari-ini/hadist-menuntut-ilmu-perintah-dan-keutamaannya-bagi-umat-islam-1ughI7xmK2J