Teori Belajar Gagne Dan Penerapannya
Robert Gagne adalah seorang psikolog pendidikan yang dari dari Amerika. Engkau percaya bahwa proses belajar pada setiap cucu adam sangatlah berbeda-beda, setelah banyak mengamalkan penyelidikan, Ia berputra metode dan teori sparing, seperti conditions of learning dan 9 events of instructions (9 event dalam pendedahan) yang boleh diterapkan n domestik proses pembelajaran baik lumrah (tatap cahaya muka) maupun penelaahan daring (online learning).
9 event dalam pembelajaran ini yakni proses berstruktur nan memiliki pendekatan behavior dengan fokus pada hasil atau perilaku sepanjang proses pembelajaran. Metode ini dapat diterapkan bersamaan dengan taksonomi Bloom. Dengan demikian, akan menghasilkan pengalaman belajar yang bertambah signifikan.
Gain Attention (Dapatkan Perhatian)
Sebelum mulai menyampaikan materi, baiknya kita melakukan aktivitas yang dapat menarik perhatian pebelajar. Harapannya, pebelajar bertambah jiwa dan termotivasi bagi mempelajari materi yang akan diberikan. Bilang aktivitas nan boleh digunakan untuk meruntun perasaan pebelajar, seperti: cerita yang bernas memancing pertanyaan, cak bertanya atau pernyataan yang mengejutkan. Siapapun akan terjerat untuk melanjutkan apabila dimulai dari taaruf yang tidak resmi, lain?
Inform Learner of Objectives (Beritahu Pamrih Penataran)
Berikan penjelasan akan halnya tujuan belajar nan akan dicapai, tidak hanya itu, pastikan pebelajar paham KENAPA mereka harus mempelajari materi tersebut dan ikut aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Bilang keadaan yang harus disampaikan diantaranya: prestasi yang dibutuhkan, kriteria performa nan harus dicapai, pebelajar ikut menentukan kriteria bakal patokan performa. Dalam menampilkan pamrih belajar, sebisa bisa jadi kaitkan dengan bagaimana aplikasinya di manjapada aktual, dengan demikian pebelajar dapat menyibuk skor-nilai nan akan mereka dapatkan dan kemungkinan akan lebih termotivasi buat belajar.
Stimulate Recall of Prior Learning (Mengingat kembali)
Event selanjutnya adalah mengingat kembali pengumuman atau keterampilan yang telah dipelajari sebelumnya, kejadian tersebut dilakukan agar pengetahuan atau keterampilan tersebut terus diingat dan masuk ke rekaman jangka hierarki. Sebelum memulai kegiatan penataran, beritahu pebelajar pengumuman atau keterampilan segala apa yang akan dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas tertentu, serta bagaimana kaitannya dengan segala apa yang akan mereka pelajari. Kegiatan nan dapat dilakukan seperti menanyakan pemahaman mereka terhadap pesiaran sebelumnya.
Present Stimulus Material (Menyampaikan Materi)
Dalam menyampaikan materi, sebaiknya gunakan strategi agar pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien. Susun dan bagikan konten-konten kiranya pebelajar mudah mengetahui. Berikan penjelasan setiap kali selesai mendemonstrasikan keterampilan tertentu.
Peristiwa lain nan mesti diperhatikan adalah detik menyusun konten, susunlah konten tersebut sesuai dengan maksud pendedahan. Misalnya konten 1 untuk mencapai tujuan pembelajaran 1 dan seterusnya. Hal tersebut dilakukan moga pebelajar fokus untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan tertentu sebelum lanjut ke tujuan pembelajaran lebih lanjut.
Kegiatan nan dapat dilakukan selama mencadangkan materi, diantaranya:
- Berikan kosakata yunior dan penjelasannya
- Berikan teladan-contoh yang riil seperti studi kasus
- Berikan konten dengan beraneka macam versi, misalnya video, demonstrasi, podcast, kerja keramaian, demonstrasi, dan lain-lain
- Gunakan berbagai media bikin memfasilitasi preferensi belajar
Provide Learner Guidance (Berikan Panduan)
Pebelajar nan paling mahir sekali lagi akan menemukan kesulitan di tengah proses pengajian pengkajian yang belum pernah Ia pelajari. Oleh karena itu, bantuan dari tutor/guru sangatlah diperlukan mudah-mudahan tidak ada kesalahpahaman mereka dalam belajar dan pebelajar terus termotivasi bagi berlatih. Panduan dapat diberikan dengan cara-cara berikut:
- Sediakan support saat diperlukan seperti visiun yang dapat hilang setelah pebelajar berhasil menjawab pertanyaan atau selesai mempelajari konten tersebut.
- Politik membiasakan sama dengan mnemonics, peta konsep, berperan peran, dan visualisasi.
- Gunakan contoh dan non komplet, non model digunakan untuk membantu pebelajar untuk mengetahui apa nan tidak boleh dilakukan atau padanan dari konseptual yang diberikan.
- Berikan studi kasus, tamsil, rang optis dan metafora. Riset kasus digunakan bagi mengetahui bagaimana penerapan di dunia berupa, metafor biasanya untuk menguraikan konsep-konsep yang contoh, tulangtulangan okuler untuk menjelaskan hubungan secara visual, dan metafora sebagai mendukung pembelajaran.
Elicit Performance (Mendapatkan prestasi)
Pengulangan ialah kunci untuk menyerap dan mempertahankan pesiaran dan kegesitan baru. Oleh karena itu, Anda sebaiknya memberikan pebelajar beberapa kesempatan untuk menerapkan pengetahuan nan telah mereka dapatkan atau mencoba keterampilan baru yang dapat mendukung mereka saat di dunia berupa. Berikan skrip berjupang dan simulasi yang menerimakan kesempatan mereka bagi membuat keputusan, dengan demikian mereka akan dapat meluluk resiko atas pilihan mereka sendiri.
Selain itu, untuk mendapatkan performa, Beliau dapat melakukan beberapa cara berikut:
- Memberikan cak bertanya yang dalam buat menggali pemikiran mereka
- Menyerahkan referensi terhadap apa yang mutakadim pebelajar ketahui sebelumnya
- Jakal pebelajar untuk berangkulan dengan rekan-rekan sekelasnya.
- Ajak pebelajar buat mendaras juga amanat yang sudah lalu mereka pelajari
- Jakal pebelajar untuk menjelaskan kembali secara rinci amanat yang mutakadim mereka pelajari
- Tolong pebelajar cak bagi menghubungkan informasi baru tersebut dengan konteks yang lebih riil (gunakan contoh riil)
Provide Feedback (Menyerahkan umpan balik)
Memberikan feedback (umpan putar) nan konstruktif kepada pebelajar memungkinkan mereka bikin memafhumi dimana maslahat dan kekurangan nan mereka miliki. Moga berikan umpan balik yang personal, ketimbang umpan balik nan umum, sehingga pebelajar mampu memonten awalan segala nan harus dilakukan agar dapat mencapai tujuan pembelajaran. Lebih lengkap tentang umpan kencong bisa Anda baca disini.
Assess Performance (Membiji performa)
Memonten pebelajar tidak hanya untuk mengukur kemajuan sparing mereka, tapi juga memberikan Anda kesempatan untuk mengenali titik kelemahan pada strategi membiasakan nan Anda terapkan. Misalnya, apabila sebagian besar pebelajar kesulitan dalam mempelajari materi yang Anda berikan, Sira dapat evaluasi kembali konten dan aktivitas nan Anda berikan momen itu.
Metode lain bakal mengamalkan assessment diantaranya:
- Pretest bakal memaklumi perebutan warta sebelumnya
- Post-test untuk mengetahui pemilikan konten atau kesigapan nan dipelajari
- Memberikan pertanyaan ditengah-paruh penyampaian materi baik itu secara oral maupun kuis tercecer
Enhance Retention and Transfer (Meningkatkan daya ingat dan persilihan takrif)
Setiap pebelajar harus selalu sadar ataupun mencerna bagaimana menerapkan pengetahuan atau kegesitan yang telah dipelajari. Situasi tersebut dapat dilakukan dengan memberikan naskah dunia aktual, kisah sukses, alias studi kasus.
Apapun tujuan belajarnya maupun siapapun audiens Anda, Gagne’s 9 events of instruction dapat digunakan untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan menggandeng bakal pebelajar. Intensi utama dari tiap proses pembelajaran yaitu menyodorkan pengetahuan dan keterampilan nan dibutuhkan pebelajar lakukan meningkatkan aspek tertentu internal hidup mereka, dan strategi ini pas tepat untuk memenuhi tujuan tersebut.
Sumber:
https://elearningindustry.com/how-to-apply-gagnes-9-events-of-instruction-in-elearning
https://www.niu.edu/facdev/_pdf/guide/learning/gagnes_nine_events_instruction.pdf
Photo by Nicole Honeywill on Unsplash
Source: https://binus.ac.id/knowledge/2019/07/penerapan-9-event-dalam-pembelajaran-menurut-gagne/