Pokok Ajaran Tarekat Rifa Iyah

Tarekat Rifa’iyah banyak berkembang di Turki dan Eropa Tenggara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — N domestik agama Islam, banyak sekali peredaran keimanan yang berkembang, baik dalam satah mantra kalam (teologi) atau akidah, fikih, ilmu sufi, maupun lainnya. Dibandingkan bidang doktrin dan fikih, aliran yang paling banyak berkembang ialah tasawuf. Sedikitnya, banyak kaidah umat Islam dalam mendekatkan diri kepada Allah menerobos pendekatan olah spiritual (lever), khususnya tasawuf.

Dalam aji-aji tasawuf, salah satu upaya yang dikembangkan cak bagi taqarrub ilallah (mendekatkan diri kepada Allah) adalah mengajuk tarekat. Tarekat berasal dari bahasa Arab, yakni thariqah, yang berarti jalan. Sekurang-kurangnya terdapat 42 tarekat mu’tabarah (terkenal) di dunia. Start dari tarekat Qadiriyah, Naqsabandiyah, Qadiriyah wan Naqsabandiyah, Syadziliyah, Sammaniyah, Tijaniyah, Khalwatiyah, Syattariyah, Khalidiyah, Mufaridiyah, setakat Rifa’iyah.

Tarekat Rifa’iyah, khususnya, pertama kali muncul dan berkembang luas di distrik Irak bagian daksina. Pendirinya adalah Abul Abbas Ahmad polong Ali Ar-Rifa’i. Ia lahir di Qaryah Hasan, dekat Basrah, Irak bagian daksina, pada 500 H (1106 M). Sedangkan, sumber lain menyebutkan, ia lahir pada 512 H (1118 M).

Tepung Bakar Aceh n domestik buku Pengantar Mantra Tarekat: Analisis Historis tentang Klenik memaparkan, Ar-Rifa’i menghabiskan dempang seluruh hidupnya di daerah Irak bagian selatan. Sekalian berumur tujuh tahun, ayahnya meninggal marcapada. Kamu dahulu diasuh pamannya, Mansur Al-Batha’ihi, sendiri syekh tarekat.

Selain memaksudkan ilmu pada pamannya tersebut, ia kembali berguru pada pamannya yang lain, Duli Al-Fadl Ali Al-Wasiti, terutama tentang mazhab fikih Pastor Syafii. Pada usia 21 hari, ia telah berdampak memperoleh ijazah semenjak pamannya dan khirqah sembilan laksana pertanda sudah mendapat wewenang untuk mengajar.

John L Esposito dalam Ensiklopedia Oxford: Dunia Islam Modern menamakan garis keturunan sufi Ar-Rifa’i hingga kepada Junaid Al-Baghdadi (wafat 910 M) dan Sahl Al-Tustari (wafat 896 M). Pada 1145, Ar-Rifa’i menjadi syekh tarekat ini ketika pamannya (nan juga merupakan syekhnya) menunjuknya sebagai pengganti. Dia kemudian mendirikan pusat tarekat sendiri di Umm ‘Abidah, sebuah desa di Distrik Wasit, tempat ia wafat kelak.

Tarekat Rifa’iyah berbeda dengan organisasi kemasyarakatan (ormas) Rifa’iyah yang ada di Indonesia. Ormas Rifa’iyah didirikan oleh Syekh Haji Ahmad Ar-Rifa’i Al-Jawi Polong Muhammad Kedelai Abi Sujak Bin Sutjowijoyo. Lahir pada 9 Muharram 1200 H (1786 M ) di Desa Tempuran, Kabupaten Kendal.

Tarekat Rifa’iyah nan juga yaitu tarekat sufi Sunni ini memainkan peran penting kerumahtanggaan pelembagaan sufisme. Di radiks pimpinan Ar-Rifa’i, tarekat ini tumbuh kaya. Dalam tempo nan tidak begitu lama, tarekat ini berkembang luas ke luar Irak, di antaranya ke Mesir dan Suriah. Situasi tersebut disebabkan pelajar-murid tarekat ini menyerak ke seluruh Timur Tengah.

Dalam urut-urutan lebih lanjut, Tarekat Rifa’iyah ini berkembang di distrik Anatolia di Turki, Eropa Timur, daerah Kaukasus, dan kawasan Amerika Utara. Para murid Rifa’iyah mewujudkan cabang-silang baru di tempat-kancah tersebut. Setelah beberapa lama, jumlah cabang Tarekat Rifa’iyah meningkat dan posisi syekh pada umumnya roboh-temurun.

Tarekat ini juga tersebar luas di Indonesia, misalnya di daerah Aceh, terutama puas fragmen barat dan lor; di Jawa; Sumatra Barat; dan Sulawesi. Cuma, di area Aceh, tarekat ini lebih dikenal dengan sebutan Rafai, yang n kepunyaan makna kerawai rabana yang berasal bersumber perkataan pembina dan pendakwah tarekat ini.

Meskipun terdapat di gelanggang-bekas bukan, menurut Esposito, Tarekat Rifa’iyah paling signifikan berpunya di Turki, Eropa Tenggara, Mesir, Palestina, Suriah, Irak, dan Amerika Perseroan. Pada penghabisan masa pengaturan Turki Usmaniyah (Ottoman), Rifa’iyah merupakan tarekat terdahulu. Keanggotaannya menutupi sekitar tujuh persen berpokok jumlah orang nan ikut tarekat sufi di Istanbul.

BACA Kembali: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Source: https://www.republika.co.id/berita/qd4m0g430/mengenal-tarekat-rifaiyah#:~:text=Tarekat%20Rifa’iyah%2C%20khususnya%2C,512%20H%20(1118%20M).




banner

×