Metode Pembelajaran Guide Note Taking

Pengertian Guide Note Taking.
Silberman (2012: 123) menguraikan bahwa guide note taking adalah metode pembelajaran dimana Anda menyediakan formulir atau tali yang telah dipersiapkan. Lembar ini menginstruksikan siswa cak bagi membuat catatan sewaktu Anda mengajar. Gerak badan yang minimum seperti ini pun akan mengikutsertakan siswa tinimbang jika kita sekedar meluangkan pokok pegangan yang lengkap. Terserah bermacam metode untuk membuat garitan secara terarah. Yang paling tercecer di antaranya ialah memuati bagian-fragmen yang kosong.

Pendapat yang sama dikemukakan oleh Zaini, dkk (2008: 32) yang menyatakan dalam garis haluan ini, sebagai pengajar, Engkau menyiapkan satu rangka maupun skema maupun yang enggak yang bisa membantu peserta didik internal membuat catatan-catatan momen Anda mencadangkan materi tutorial. Terserah banyak rangka atau contoh yang dapat diselesaikan untuk kebijakan ini, salah satunya dan yang paling sederhana adalah mengisi noktah-bintik.

Sedangkan Suprijono (2012: 105) menyatakan bahwa metode penelaahan yang menunggangi satu buram, skema (handout) sebagai media yang dapat kontributif pesuluh intern mewujudkan gubahan saat sendiri guru menengah menyampaikan pelajaran dengan metode khotbah. Tujuan Metode penerimaan guided note taking adalah semoga metode orasi yang dikembangkan makanya guru mendapat perhatian petatar, terutama pada kelas yang kuantitas siswanya pas banyak.

Berlandaskan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa metode guide note taking adalah metode pengajian pengkajian nan fungsinya mengarahkan petatar membuat goresan yang bersistem terhadap pembelajaran yang sedang dihadapi dengan cara mengisi bagian yang kosong dari  bagan, skema, formulir atau bagan lainnya nan telah disiapkan guru.

Manfaat Metode Guide Note Taking

  1. Pelajar dikondisikan n domestik sikap mencari (aktif) bukan sekedar mengamini (tanggap).
  2. Membuat siswa tertarik lakukan mendapatkan embaran atau menguasai kegesitan guna mengatasi tugas yang diberikan kepada mereka. (Silberman, 2022: 116)
  3. Dapat dikembangkan kerjakan memahami stock of knowledge peserta pelihara.
  4. Takhlik metode ceramah nan dibawakan guru beruntung perhatian siswa.
  5. Takhlik peserta didik tetap berkonsentrasi dari sediakala sampai penutup pembelajaran (Suprijono, 2022: 105)
  6. Membuat pesuluh makin termotivasi untuk belajar.

Ancang – Langkah Guide Note Taking

Langkah-langkah guide note taking menurut Silberman (2012: 123) adalah hawa menyiapkan catatan nan memuat adapun keseluruhan materi penelaahan yang harus dikuasai makanya peserta didik. Beberapa bagian nan berguna dari tulisan tersebut sengaja dikosongkan. Selanjutnya, sebelum pelajaran berlangsung lembar catatan tersebut dibagikan kepada peserta didik dan dijelaskan bahwa cak semau beberapa garitan yang sengaja dikosongkan dan harus diisi pesuluh saat hawa memajukan materi dengan metode ceramah.

Tentang awalan – langkah pendedahan metode Guide Note Taking menurut  (Agus Suprijono, 2022: 105) adalah sebagai berikut :

  1. Menjatah bahan jaga misalnya riil handout kepada siswa
  2. Materi ajar disampaikan dengan metode ceramah.
  3. Mengosongi sebagian poin-poin nan berfaedah sehingga terdapat putaran-bagian yang hampa intern handout tersebut, misalnya dengan mengosongkan istilah atau definisi maupun bisa dengan cara menghilangkan beberapa kata ki akal.
  4. Menguraikan kepada peserta didik bahwa putaran nan nol dalam handout memang sengaja dibuat seyogiannya mereka teguh berkonsentrasi mengajuk pembelajaran.
  5. Selama penyampaian materi berlangsung peserta pelihara diminta mengisi adegan-babak yang nihil.
  6. Setelah penyampaian materi dengan ceramah selesai, mintalah kepada peserta didik mengimlakan  handoutnya.

Bersumber beberapa pendapat tentang langkah-persiapan guide note taking diatas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

  • Pendahuluan > menyiagakan garitan yang memuat tentang keseluruhan materi penelaahan nan harus dikuasai oleh peserta asuh dan beberapa episode yang utama dari coretan tersebut sengaja dikosongkan.
  • Kegiatan Inti
    Tahap I : Membagikan rayon coretan tersebut kepada peserta jaga.
    Tahap II : Menjelaskan bahwa cak semau beberapa tulisan yang sengaja dikosongkan dan harus diisi siswa saat guru menjelaskan materi tersebut.
    Tahap III : Menampilkan materi dengan metode syarah.
  • Akhir > Setelah penyampaian materi dengan ceramah selesai, mintalah kepada siswa jaga membacakan  utas catatannya.

Kelebihan dan Kekurangan Metode Guide Note Taking.

Keunggulan-etiket ketatanegaraan guided note taking menurut (Zainal Mutaqien. 2009: 1) ialah sebagai berikut:

  1. Metode pembelajaran ini cocok bakal kelas besar dan kecil.
  2. Metode pembelajaran ini bisa digunakan sebelum, sejauh berlanjut, maupun sesuai kegiatan pengajian pengkajian.
  3. Metode pembelajaran ini pas berfaedah bagi materi pengantar.
  4. Metode penataran ini sangat setuju untuk materi-materi yang mengandung fakta-fakta, sila-sila, rukun-berdamai atau prinsip-cara dan definisi-definisi.
  5. Metode pembelajaran ini mudah digunakan ketika peserta didik harus mempelajari materi yang bersifat menguji publikasi serebral.
  6. Metode pembelajaran ini cocok untuk memulai penataran sehingga peserta bimbing akan terfokus perhatiannya pada istilah dan konsep yang akan dikembangkan dan yang berhubungan dengan alat penglihatan pelajaran untuk kemudian dikembangkan menjadi konsep atau bagan pemikiran yang kian ringkas.
  7. Metode pembelajaran ini dapat digunakan beberapa kali cak bagi menyarikan bab-bab yang berbeda
  8. Metode pembelajaran ini cocok untuk menggantikan ringkasan yang bersifat naratif ataupun karangan naratif nan pangkat.
  9. Metode pembelajaran ini bisa dimanfaatkan buat menilai kecondongan seseorang terhadap suatu informasi tertentu
  10. Metode pembelajaran ini memungkinkan siswa sparing makin aktif, karena menyerahkan kesempatan melebarkan diri, fokus puas handout dan materi ceramah serta diharapkan fertil tanggulang masalah seorang dengan menemukan (discovery) dan bekerja sendiri.

Di samping mempunyai keistimewaan, strategi guided note taking juga memiliki beberapa kelemahan, sebagai berikut:

  1. Takdirnya guide note taking digunakan andai metode pendedahan lega setiap materi pelajaran, maka guru akan elusif mengontrol kegiatan dan keberhasilan peserta.
  2. Sesekali privat mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang tataran sehingga guru pelik menyesuaikannya dengan waktu yang ditentukan.
  3. Kadang-kadang terik dalam pelaksanaan karena temperatur harus mempersiapkan handout atau perencanaan terlebih dahulu, dengan mengategorikan adegan ataupun materi mana nan harus dikosongkan dan pertimbangan kesesuaian materi dengan kesiapan siswa kerjakan belajar dengan metode penerimaan tersebut.
  4. Suhu-suhu yang sudah terlanjur menunggangi metode pembelajaran lama sulit beradaptasi puas metode pembelajaran baru.
  5. Menuntut para guru lakukan lebih menguasai materi lebih luas lagi dari barometer yang telah ditetapkan.
  6. Biaya lakukan penggandaan hand-out bagi sebagian suhu masih dirasakan mahal dan kurang irit.

Tujuan Penelaahan dengan Metode Guide Note Taking pada Tiap Tenang Serebral

Sudah lalu diketahui bersama bahwa salah satu kelebihan dari metode guide note taking adalah mudah digunakan ketika petatar asuh harus mempelajari materi yang bersifat menguji pengetahuan kognitif. Adapun tujuan penataran dengen metode guide note taking pada tiap tenang psikologis adalah seumpama berikut:

  1. Meningkatkan kemampuan siswa dalam memafhumi materi pendedahan nan berkarakter teoritis.
  2. Meningkatkan kemampuan murid dalam menganalisis ki aib dan mengejar solusi dari permasalahan tersebut.
  3. Meningkatkan kemampuan peserta dalam berpikir secara holistik alias menyeluruh berasal suatu materi pengajian pengkajian.
  4. Meningkatkan kemampuan pesuluh untuk menelaah permasalahan sebelum mengambil suatu keputusan.
  5. Meningkatkan kemampuan siswa internal mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh dalam kehidupan sehari-periode. (Wahyuningsih, 2022: 18-20).

Referensi :
Djamarah Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Sardiman. 2010. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Silberman, Melvin L. 2022. Active Learning 101 Mandu Sparing Pelajar Aktif (Edisi Revisi). Bandung: Nuansa.

Source: https://www.nomifrod.com/2015/10/mengetahui-lebih-detail-tentang-metode.html




banner

×