Makalah Perbedaan Individu Dalam Belajar

KATA PENGANTAR

  Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah berkenan memberikan hadiah dan karuniaNya, sehingga makalah nan berjudul “Rayuan Dalam Rumah Tangga” ini dapat selesai dengan waktu yang telah ditentukan.

  Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan referat ini. Penyusun mengingat-ingat bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, penyusun sangat berhasrat adanya suara dan saran pecah pihak manapun.

  Penuh harapan makalah ini boleh bermanfaat, khususnya lakukan penghasil dan untuk siapa semata-mata puas umumnya.

  Purwakarta, Nopember 2022 Penyusun

DAFTAR ISI

  Halaman Kata pengantar …………………………………………………………………………..i DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………….ii

  Gapura I PENDAHULUAN …………………………………………………………………..1

  1.1 Meres Pantat ………………………………………………………………..1

  1.2 Rumusan Ki kesulitan ……………………………………………………………1

  1.3 Sistematika Penulisan ……………………………………………………….2

  BAB II PENJELASAN ……………………………………………………………………….3

  2.1 Definisi Perbedaan Individual …………………………………………….3

  2.2 Implikasi Privat Pendidikan ……………………………………………….5

  2.3 Perigi-sumber Perbedaan Individu …………………………………….6

  2.4 Macam-macam Perbedaan Hamba allah ……………………………………..7

  BAB III PENUTUP ……………………………………………………………………………..10

  3.1 Deduksi ……………………………………………………………………..10

  3.2 Saran ………………………………………………………………………………10 Daftar pustaka …………………………………………………………………………….11

Gapura I PENDAHULUAN

1.1

Parasan Belakang

  Setiap cucu adam itu khas. Tidak suka-suka dua orang yang sama, yang satu karuan berbeda berpangkal yang lain. Dengan congor enggak, antara manusia yang satu dengan orang yang enggak terdapat perbedaan khusus, perbedaan perseorangan.

  Kalau pandangan kita layangkan ke n domestik kelas bawah, kita bertemu dengan berbagai perbedaan individual. Anak-anak asuh yang seusia dan seangkatan itu berbeda- beda, baik tampangnya, kemampuannya, wataknya dan temperamennya, minat, sikap dan lain sebagainya. Ada yang berpendapat bahwa perbedaan tersebut semenjak semenjak faktor pertalian keluarga sementara nan tak berpendapat bahwa perbedaan tersebut berasal bersumber mileu.

  Faktor baka galibnya menentukan karakteristik seorang manusia. Begitupun dengan tingkah laku ditentukan maka itu faktor keturunan namun tingkah laku yang diturunkan dapat mengalami modifikasi karena adanya pengaruh faktor lingkungan.

  Banyak faktor yang mempengaruhi karakteristik dan kemampuan seseorang. Diantaranya adalah harga diri sosial anak bini, faktor budaya, faktor praktek ki melatih anak, faktor urutan kelahiran, anak-anak asuh yang orang tuanya bererak, dll.

  Adanya perbedaan distingtif itu menyebabkan perlakuan kita terhadap Temperatur sebagai organizer privat proses berlatih mengajar menghadapi petatar asuh yang terdiri bermula plural karakter, bakat, minat serta kemampuan. Oleh karena itu, seharusnya proses membiasakan mengajar dapat tergapai dengan baik, maka sangat perlu lakukan memaklumi perbedaan indvidual dalam diri peserta bimbing.

1.2

Rumusan Masalah

  Berpangkal satah belakang di atas, muncul rumusan masalah sebagai berikut :

  a. Apa definisi perbedaan eksklusif ?

  b. Segala implikasi privat pendidikan ? c. Segala sumur-sumber perbedaan individu ?

  d. Apa saja aneh-aneh perbedaan individu ?

1.3 Sistematika Penulisan

  Sistematika penulisan dari makalah ini merupakan :

  Ki I Pendahuluan

  1.1 Latar Bokong

  1.2 Rumusan Masalah

  1.3 Sistematika Penulisan

  Pintu II Penjelasan

  2.1 Definisi Perbedaan Singularis

  2.2 Implikasi N domestik Pendidikan

  2.3 Sumur-sumber Perbedaan Individu

  2.4 Neko-neko Perbedaan Manusia

  Portal III Penutup

  3.1 Inferensi

  3.2 Saran Daftar bacaan

Bab II PENJELASAN

2.1 Definisi Perbedaan Individual

  Perbedaan Spesial menurut Chaplin (1995:244) adalah “sebarang rasam atau perbedaan kuantitatif kerumahtanggaan suatu sifat, yang bisa membedakan satu manusia dengan individu lainnya”. Perbedaan individual sreg anak adam menghampari awak, minat, kemampuan dan sifat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perbedaan partikular merupakan perbedaan pada individu nan meliputi fisik, minat, kemampuan dan resan yang dapat membedakan dengan hamba allah yang lain.

  Ada berbagai macam aspek- aspek perkembangan individu, dikenal ada dua fakta yang menonjol, adalah (i) semua manusia punya unsur-unsur kesejajaran di dalam pola perkembangannya dan (ii) di kerumahtanggaan teoretis yang berkarakter umum dari apa yang membentuk warisan anak adam secara biologis dan sosial, per individu mempunyai kecenderungan berbeda. Perbedaan-perbedaan tersebut secara keseluruhan bertambah banyak berperangai kuantitatif dan bukan kualitatif. Sejauh mana individu berbeda akan takhlik kualitas perbedaan mereka atau kombinasi-kekeluargaan dari berbagai macam molekul perbedaan tersebut.

  Setiap orang, apakah ia seorang anak atau seorang dewasa, dan apakah ia berada di n domestik suatu kelompok atau seorang diri, ia disebut individu. Individu menunjukkan takhta seseorang sebagai orang perorangan atau perseorangan. dengan perbedaan unik oknum. Ciri dan sifat makhluk yang satu farik dengan yang lain. Perbedaan ini disebut perbedaan sosok alias perbedaan tunggal. Maka “perbedaan” dalam “perbedaan individual” menurut Landgren (1980: 578) menyangsang variasi yang terjadi, baik tipe pada aspek fisik maupun kognitif. Seorang ibu yang memiliki seorang bayi, bertutur bahwa bayinya banyak menangis, banyak bergerak, dan lestari mereguk. Ibu lain yang lagi memiliki seorang bayi, mengobrolkan bahwa bayinya pendiam, banyak tidur, saja kuat minum. Narasi kedua ibu itu sudah menunjukkan bahwa kedua bayi itu n kepunyaan ciri dan sifat yang farik satu sama lainnya.

  Sendiri master setiap perian tajali baru caruk menghadapi siswa-pesuluh nan berbeda suatu proporsional lain. Murid-siswa yang subur di n domestik sebuah inferior, tidak terdapat seorang lagi yang sama. Kelihatannya sekali dua anak adam dilihatnya hampir sama atau mirip, akan tetapi sreg kenyataannya seandainya diamati mendalam antara keduanya tentu terdapat perbedaan. Perbedaan yang terlihat maka itu seorang guru tentang siswanya adalah perbedaan fisiknya, seperti hierarki badan, bentuk badan, wurna kulit, bentuk durja, dan semacamnya. Berbunga fisiknya koteng temperatur cepat mengenal siswa di kelasnya suatu per satu. Ciri lain yang lekas dapat dikenal adalah tingkah larap masing-masing siswa, begitu juga suara mereka. Ada petatar nan gesit, banyak gerak, pendiam, pengembang sebagainya. Ada petatar yag nada suaranya kecil dan ada yang besar atau minus, ada nan berbicara cepat dan ada lagi yang pelanpelan. Apabila ditelusuri secara irit pesuluh nan satu dengan yang lain memiliki kebiasaan psikis yang farik-beda.

  Upaya purwa yang dilakukan untuk mengetahui perbedaan hamba allah, sebelum dilakukan pengukuran kapasitas mental nan mempengaruhi penilaian sekolah, adalah menotal roh kronologi. Seorang momongan memasuki sekolah dasar plong umur 6 hari dan anda diperkirakan dapat mengalami kemajuan secara terintegrasi internal tugas-tugas sekolahnya dilihat dalam kaitannya dengan faktor umur. Selanjutnya ada anggapan bahwa semua anak asuh diharapkan berpunya menangkap/ memafhumi bahan-sasaran les yang mempunyai kesamaan materi dan penyajiannya kerjakan semua siswa pada kelas yang sejajar. Ketidakmampuan nan dengan signifikasi faktor-faktor seperti kesungkanan maupun sikap keras pemimpin.

  Penjelasan itu tidak mendasarkan, kenyataan bahwa para siswa memang berbeda dalam situasi kemampuan mereka bakal menguasai satu atau lebih target cak bimbingan dan mungkin makmur n domestik satu tingkat urut-urutan.

  Mutakadim disadari bahwa perbedaan-perbedaaan antara satu dengan lainnya dan juga ekuivalensi-kesamaan di antara mereka yakni ciri-ciri dari semua pelajaran pada suatu tingkatan belajar. Sebab-sebab dan pengaruh perbedaan cucu adam ini dan sejauh mana tingkat tujuan pendidikan, isi dan teknik-teknik pendidikan ditetapkan, agar disesuaikan dengan perbedaan-perbedaan tersebut, gelagatnya peristiwa ini sudah lalu mendapat banyak perasaan dari para ahli ilmu jiwa dan petugas sekolah.

  Inteligensi mempengaruhi pembiasaan diri seseorang terhadap lingkungannya, orang tak dan dirinya sendiri. Semakin tinggi taraf intreligensinya semakain baik habituasi dirinya dan makin mampu bereaksi terhadap rangsangan lingkungan maupun orang lain dengan cara yang dapat diterima. Keadaan ini jelas akan meningkatkan konsep dirinya, demikian pula sebaliknya .Seseorang nan n kepunyaan tingkat pendidikan nan tinggi akan meningkatkan prestisenya. Seandainya prestisenya meningkat maka konsep dirinya akan berubah (Syaiful, 2008).

  Status sosial seseorang mempengaruhi bagaimana penerimaan orang lain terhadap dirinya. Penerimaan lingkungan boleh mempengaruhi konsep diri seseorang. Pembelajaran lingkungan terhadap seseorang mendatangi didasarkan plong martabat sosial ekonominya. Maka dapat dikatakan individu yang harga diri sosialnya tinggi akan n kepunyaan konsep diri yang lebih nyata dibandingkan individu nan status sosialnya rendah.

2.2 Implikasi intern Pendidikan

  Perbedaan Eksklusif mengakibatkan pesuluh didik farik internal penerimaan maupun pemahaman materi dalam proses belajar mengajar. Ada yang langsung dapat menerima materi dengan baik, dan adapula yang enggak. mengakibatkan pamrih dalam setiap proses belajar mengajar tidak terulur sesudah-sudahnya. Implikasi dari perbedaan solo intern pendidikan, dalam keadaan ini sreg proses belajar mengajar adalah bak berikut:

1. Program Pendidikan

  Dalam proses membiasakan mengajar, setiap sekolah mempunyai program masing- masing. Situasi ini tergantung dengan fasilitas, tenaga pendidik, maupun finansial. Demi terwujudnya pencapaian tujuan proses sparing mengajar secara menyeluruh pada peserta didik, maka pihak sekolah hendaknya mengimpor sebaiknya program pendidikan yang diberlakukan disesuaikan dengan perbedaan istimewa peserta didik.

2. Kendaraan dan Kemudahan

  Berlangsungnya proses sparing mengajar boleh tercapai sepenuhnya apabila sarana dan kemudahan sekolah tersedia. Kelengkapan sarana sangat menyampuk tercapainya tujuan proses belajar mengajar. Sebagai contoh, alat peraga nan tersedia lebih melancarkan pelajar pelihara yang tidak dapat menjalin materi hanya melalui ceramah doang.

3. Guru

  Hawa andai
organizer
internal proses belajar mengajar bertindak misal orang sumber (resource person), konsultan kepemimpinan (leader) selama proses tersebut. Dalam situasi ini guru menciptakan keadaan, mendahului, merangsang, memotori, dan mengarahkan kegiatan belajar mengajar. Sehingga hawa harus memperhatikan perbedaan singularis peserta bimbing dalam pelaksanaan pendidikan

2.3 Sumber-sumber Perbedaan Sosok

1. Faktor bawaan

  Faktor bawaan adalah merupakan factor yang diwariskan secara biologis melalui mekanisme genetika.

  a.

  Mileu pan-ji-panji / statis b. Lingkungan sosial / dinamis c. Lingkungan sosial :

  Status sosial ekonomi

  • Pola asuh orang renta
  • Permisif  Otoriter  Autoritatif / demokratis

3. Faktor budaya masyarakat setempat

2.4 Aneh-aneh Perbedaan Individu

  Garry 1963 (Oxendine, 1984 : 317) mengkategorikan perbedaan individual ke privat satah-bidang berikut:

  1. Perbedaan fisik Usia, tingkat dan berat badan, diversifikasi kelamin, pendengaran, penghelitan dan kemampuan dolan

  2. Perbedaan sosial Termasuk status ekonomi, agama, gayutan batih dan suku

  3. Perbedaan budi Termasuk watak, motif, minat, dan sikap

  4. Perbedaan inteligensi dan kemampuan dasar

  5. Perbedaan kecakapan atau kepandaian di sekolah Perbedaan-perbedaan tersebut berpengaruh terhadap mereka dirumah maupun di sekolah. Gejala yang bisa diamati yaitu bahwa mereka menjadi makin alias sedikit dalam bidang tertentu dibanding dengan orang lain. Sebagian manusia lebih mampu intern meres seni, maupun bidang ekspresi lain sebagai halnya olah badan dan kesigapan, sebagian lain boleh lebih ki berjebah intern meres kognitif alias yang berkaitan dengan teknologi.

  Dan berikut beberapa perbedaan individu yang lainnya :  Perbedaan jenis kelamin dan gender  Perbedaan kemampuan umum dan eksklusif

   Perbedaan kpribadian  Perbedaan kecondongan sparing.  Kecerdikan / itelellegence  Bakat 

  Keadaan jasmaniah

   Latar bokong keluarga

   Hasil belajar

   Kelajuan

   Murid berkesulitan membiasakan.

   Orientasi sosial dan emosi. Tentang bidang-parasan dari perbedaannya yakni:

1. Perbedaan kognitif

  Kemampuan kognitif yakni kemampuan yang berkaitan dengan penguasaan ilmu embaran dan tehnologi. Setiap orang memiliki kehebohan tentang hasil pengamatan ataupun penyedotan atas suatu obyek. Bermakna ia menguasai apa sesuatu yang diketahui, dalam kemujaraban sreg dirinya terbentuk satu cerapan, dan manifesto itu diorganisasikan secara sistematik cak bagi menjadi miliknya.

2. Perbedaan kecakapan bahasa

  Bahasa merupakan keseleo satu kemampuan anak adam yang lalu penting dalam vitalitas. Kemampuan tiap individu n domestik berbahasa farik-beda. Kemampuan bersopan santun merupakan kemampuan seseorang untuk menyatakan buah pikirannya dalam bentuk idiom alas kata dan kalimat yang munjung makna, konsekuen dan berstruktur. Kemampuan berbaha sangat dipengaruhi maka itu faktor kecerdasan dan faktor mileu serta faktor fisik (gawai bicara).

3. Perbedaan kecakapan motorik

  Kecakapan motorik atau kemampuan psiko-motorik yakni kemampuan untuk mengamalkan penyelarasan gerakan syarat motorik yang dilakukan maka itu syaraf pusat bikin melakukan kegiatan.

4. Perbedaan Latar Belakang

  Perbedaaan permukaan belakang dan asam garam mereka tiap-tiap dapat memperlancar atau membantut prestasinya, terlepas dari potensi individu untuk membereskan bahan.

5. Perbedaan bakat

  Bakat merupakan kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir. Kemampuan tersebut akan berkembang dengan baik apabila mendapatkan rangsangan dan pemupukan secara tepat sebaliknya bakat bukan berkembang sama, manakala lingkungan tidak memberi kesempatan kerjakan berkembang, dalam arti tidak ada rangsangan dan fertilisasi yang menyentuhnya.

6. Perbedaan kesiapan belajar

  Perbedaan permukaan belakang, yang mliputi perbedaan sisio-ekonomi sosio cultural, amat terdepan artinya buat perkembangan anak. Akibatnya anak-anak pada hayat nan sama bukan camar mewah pada tingkat kesiapan nan sama internal menerima kontrol dari asing yang kian luas.

Pintu III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Manusia adalah mahluk yang bisa dipandang dari berbagai tesmak pandang .

  Sejak ratusan tahun sebelum serani, manusia telah menjadi obyek filsafat, baik obyek formal yang mempersoalkan hakikat turunan maupun obyek material yang mempersoalkan manusia umpama barang apa adanya khalayak dengan berbagai kondisinya. Perbedaan sosok, diantaranya perbedaan kognitif, perbedaan kecakapan bahasa, perbedaan kecakapan motorik, perbedaan latar belakang, perbedaan bakat, perbedaan kesiapan belajar.

  Maka kesimpulannya yaitu perbedaan-perbedaan yang terjadi di setiap manusia dan perbedaan itu bisa berwujud perbedaan badan, resan, perilaku dan kebiasaan yang tujuannya agar dapat melaksanakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien kerjakan semua petatar,karena siswa merupakan focus bermula intensi pendidikan.

3.2 Saran

  Terima kasih alhamdulillah plong Allah SWT yang sudah lalu memberikan kekuatan sehingga pelaksana dapat tanggulang makalah ini dengan baik walupun masih ada kekurangan dan tentunya masih jauh dari harapan, oleh karena itu penggubah didikan dari semua pihak, terutama Dosen. Semoga kertas kerja ini bermanfaat khususnya bagi peyusun, umumnya semua pembaca.

DAFTAR Teks

Suryabrata, Sumadi. 1984.
Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rajawali Press.

  http://edukasi.kompasiana.com/2010/09/01/karakteristik-dan-perbedaan-individu/ http://himitsuqalbu.wordpress.com/2011/11/26/perbedaan-individu-referat/ http://edukasi.kompasiana.com/2010/09/01/karakteristik-dan-perbedaan-individu/

MAKALAH

PERBEDAAN INDIVIDU SERTA APLIKASINYA

DALAM PENDIDIKAN

Disusun Bagi Memenuhi Salah Suatu Tugas Alat penglihatan Ceramah Psikologi Pendidik

Dosen : M. Iqbalul Ulum, S.Psi

  Maka itu : Astri Marfu’ah Neng Ade Irniawati Nida Nurhidayah Yulistika Rahayu

Perhimpunan AGAMA Selam (STAI)

DR. KHEZ. MUTTAQIEN

PURWAKARTA

2012 – 2022

Source: https://text-id.123dok.com/document/yn4m9k1z-makalah-perbedaan-individu-serta-aplikasinya-dalam-pendidikan.html




banner

×