Makalah Pengembangan Media Dan Sumber Belajar


Makalah



Pengembangan Sumber Sparing dan





Media Pembelajaran PAI


“ManfaatSumberBelajar”


DiajukanSebagai Riuk SatuTugas Mata Pidato


Pengembangan Sumur Belajar dan Kendaraan Pembelajaran PAI



A.







PENDAHULUAN



1. Meres Bokong

Perigi belajar (learning resources) adalah semua sumur baik riil data, hamba allah dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam sparing, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik internal sampai ke tujuan belajar atau sampai ke kompetensi tertentu. Perigi belajar mencakup segala doang nan dapat digunakan untuk membantu tiap orang cak bagi berlatih dan manampilkan kompetensinya.

N domestik proses membiasakan suku cadang perigi belajar itu boleh jadi dimanfaatkan secara singularis atau secara gabungan, baik sumber berlatih yang direncanakan maupun sumber belajar yang dimanfaatkan.

Privat pemakaian mata air belajar, master memiliki tanggung jawab kondusif pelajar didik belajar kiranya belajar kian mudah, lebih lancar, bertambah tertuju. Oleh sebab itu master dituntut untuk mempunyai kemampuan khusus yang berhubungan dengan pemanfaatan sendang sparing.


2.

Titik api Pembahasan



a.



Pengertian

Mata air Berlatih



b.



Guna Sumber Belajar

kerumahtanggaan PAI




B.





PEMBAHASAN


1.




Pengertian Sumber Berlatih

Sumur belajar adalah sasaran tercatat juga alat permainan lakukan memberikan amanat alias berbagai keterampilan kepada murid maupun guru antara lain sentral referensi, kancing kisahan, gambar-rancangan, narasumber, benda, ataupun hasil-hasil budaya.



[1]







Menurut

Association Educational Comunication and Tehnology AECT

sumber belajar yakni berbagai ataupun semua sumur baik berupa data, khalayak dan wujud tertentu yang boleh digunakan pelajar intern belajar, baik secara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai maksud belajar.



Sumber belajar menurut


Yusuf Hadi Miarso


adalah barang apa sesuatu yang meliputi wanti-wanti, makhluk, bahan, alat,teknik,danlingkungan, baik secara tersendiri maupun terkombinasikan dapat memungkinkan terjadinya belajar.


Sudjana


menuliskan bahwa konotasi Sumber Berlatih bisa diartikan secara sempit dan secara luas. Pengertian secara sempit diarahakan pada bahan-bahan cetak. Sementara itu secara luas tak lain adalah buku nan dapat dimanfaatkan guna keefektifan proses belajar mengajar, baik secara sederum maupun enggak langsung.


Denotasi sumber membiasakan menurut

Ratno Dwi Joyo S.Pd.
Secara sempit, yaitu buku atau bahan cetak lainnya.Secara luas, yaitu segala sesuatu yang boleh dimanfaatkan bagi kegiatan membiasakan.




Edgar Dale


seorang pedagog mengemukakan sumur belajar yakni,  segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan bikin memfasilitasi membiasakan seseorang.


Menurut

Ahmad Sudrajat

Sendang sparing
(learning resources)
adalah semua perigi baik riil data, orang dan wujud tertentu yang boleh digunakan maka dari itu siswa didik internal belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta tuntun dalam mencapai intensi membiasakan atau mencapai kompetensi tertentu.



[2]







N domestik pengembangan sumur belajar itu terdiri dari dua keberagaman, yaitu
:


Pertama, sumber sparing yang dirancang ataupun secara sengaja dibuat maupun dipergunakan untuk membantu berlatih mengajar, halal disebut

learning resources by design
, (sendang membiasakan yang dirancang).

Perigi berlatih semacam ini cangap disebut bahan penataran.

Misalnya buku

cak bimbingan

,

modul,


taburan, ensiklopedi,

acara audio, program slide suara,

film, video, slides, bioskop strips,

transparansi (
OH
T)
. Semua perangkat keras ini memang secara sengaja dirancang guna kepentingan  pencekokan pendoktrinan.





Kedua

, sumber belajar yang dimanfaatkan guna memberi kemudahan seseorang dalam belajar berupa segala macam mata air berlatih yang cak semau disekitar lingkungan kita, sudah terhidang dan tinggal dimanfaatkan. Sumur belajar tersebut bukan dirancang untuk keistimewaan tujuan satu kegiatan pengajaran, namun dapat ditemukan, dipilih dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Sumber sparing ini disebut

learningresources by utilization
. Misalnya yojana, pasar, toko, museum, kebun binatang, waduk, sawah, terminal, sertifikat kabar, siaran televise, film, tokoh masyarakat, pejabat pemerintah, tenaga ahli, pemuka agama, olahragawan, dan sebagainya yangada di lingkungan selingkung yang dapatdimanfaatkan bikin keperluan membiasakan.



[3]







Sepenuh sumber sparing yang dirancang alias yang bukan dirancang diklasifikasikan sebagai sosok, peralatan, teknik, ataupun metode, dan kondisi atau lingkungan. N domestik prakteknya, segala macam perigi belajar , baik yang dirancang atau yang dimanfaatkan, tidak kerap harus dibedakan karena memang sulit buat diidentifikasi secara tegas
.

Dari sejumlah pendapat yang telah dikemukakan di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan sumber belajar adalah apa sesuatu yangberasal pecah luar diri seseorang nan dapat memungkinkan terjadinya proses belajar.


2.
Manfaat
Sumur Belajar Dalam PAI


Sumber belajar menyerahkan manfaat yang besar dalam menentukan hasil membiasakan. Dalam penerapannya indeks hasil belajar bisa dikatakan berbuah jika peserta pelihara dapat mencapai hal-hal berikut:


a.



Daya serap terhadap target latihan yang diajarkan mencapai penampakan tinggi, baik secara individu maupun keramaian.


b.



Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran sudah lalu dicapai siswa baik khalayak maupun klasikal


c.



Terjadinya proses pemahaman materi yang secara sekuensial (sequential) mengantarkan materi tahap berikutnya.

Kurnia mata air belajar ialah mampu kerjakan membantu peserta didik untuk dapat memaklumi materi, dan memberikan pengalaman spontan kepada peserta pelihara serta memuluskan membiasakan secara awam. Namun sungkap terbit itu, keefektifan perigi belajar dapat diartikan makin singularis. Adapun kekuatan sumber belajar bagaikan berikut :

1. Meningkatkan produktivitas penataran dengan perkembangan:

(a)
Mempercepat lancar belajar dan membantu temperatur untuk memperalat waktu secara makin baik dan

(b)
Mengurangi beban guru kerumahtanggaan menyervis informasi, sehingga boleh makin banyak membina dan mengembangkan gairah.

2.
Memberikan kemungkinan pendedahan nan sifatnya kian individual, dengan kaidah:

(a)

Mengurangi kontrol guru yang preskriptif dan tradisional.

(b)

Memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannnya.

3.

Memberikan bawah yang kian ilmiah terhadap pembelajaran dengan mandu:

(a)

Perancangan program pendedahan nan makin sistematis.

(b)

Ekspansi target pencekokan pendoktrinan yang dilandasi oleh penelitian.

4.

Bertambah menstabilkan penataran, dengan urut-urutan:

(a)

Meningkatkan kemampuan sendang berlatih

(b)

Presentasi informasi dan bulan-bulanan secara makin kongkrit.

5.

Memungkinkan membiasakan secara seketika, yaitu:

(a)

Mengurangi kepincangan antara pembelajaran yang berperilaku verbal dan abstrak dengan realitas nan sifatnya kongkrit;

(b)

Memasrahkan pengetahuan yang sifatnya refleks.

6.
Memungkinkan penyajian pembelajaran nan makin luas, dengan menyajikan informasi nan gemuk menembus batas geografis.

7.

Menambahkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

Manfaat perigi belajar untuk memfasilitasi kegiatan belajar seyogiannya menjadi bertambah efektif dan efisien. Maka dari itu karena itu, secara rinci kebaikan dari sumber belajar itu adalah sebagai berikut:


a.



Dapat memberikan pengalaman sparing yang kian konkret dan langsung. D
engan menggunakan sumber sparing yang tepat, kita bisa mendapatkan hasil nan maksimal sesuai dengan harapan penelaahan. Misalnya saja dengan menggunakan metode nan tepat dan sesuai dengan kebutuhan pesuluh, seperti mengadakan pratikum terhadap cak bimbingan-pelajaran tertentu (sholat batang, haji, membaca Al Qur’an dll). Dengan demikian pelajaran nan diajarkan bisa menjadi air mandi di privat diri siswa.



           b.



Boleh meladeni sesuatu yang tidak boleh jadi diadakan, dikunjungi, maupun  dilihat secara sekalian


Gentry

, berdasarkan hasil survey terhadap beberapa devinisi yang berkaitan dengan teknologi pendidikan adalah hasil rangkumannya. Mengacu lega kategori yang dibuat
AECT, mengggambarkan teknologi pendidikan sebagai suatu penyamarataan yang mencakup serangkaian ide dan prinsip tentang bagaimana pendidikan dan pendedahan harus dilaksanakan dengan menggunakan teknologi. Namun demikian, teknologi pendidikan tidak sekedar tetapi dapat dilihat andai latar garapan, dalam hal ini teknologi pendidikan bisa dikonsepsikan sebagai aplikasi ide-ide semenjak konsep-konsep teoritis untuk memecahkan masala-masalah konkrit dalam bidang pendidikan dan penerimaan. Dengan cara menggunakan sumber belajar sebagai halnya LCD, OHP, internet dan lain-tak akan memperoleh guna:


1)



Dapat menambah dan memperluas cakrawala sains yang ada di dalam kelas. Menanamkan kecintaan ilmu deklarasi dan teknologi(IPTEK)
sejak dini ditingkat sekolah dasar dalam rangka memaksimalkan budaya iptek. Budaya iptek harus menjadi nafas vitalitas dan menjadi budaya nasion agar nasion kita dapat berdampak melewati era industrialisasi dan globalisasi. Peserta didik harus lebih didekatkan dengan alam dan pendidikan karena semua fenomena yang terkandung di alam merupakan sendang ilmu pengetahuan. Kepada peserta asuh ditamamkan kesadaran bahwa sesungguhnya segala nan terkandung dalam ilmu pengetahuan adalah perlambang izzah allah. Dengan demikian, kecintaan ilmu siaran nan disertai denagn keimanan kepada tuhan nan maha esa menjadi modal dalam pembentukan iptek sosok yang bermoral.



[4]






2)



Bisa menerimakan informasi yang akurat dan terbaru. Sangkut-paut antara rangka pendidikan juga mengalami evolusi atau revolusi sejalan dengan munculnya e-learning, e-school. Bintang sartan, proses pembelajaran nan dilakukan melalui TI, hasilnya bisa dipastikan lebih unggul karena formulasi pola pembelajaran sudah dibuat makin flexible sesuai dengan kebutuhan fasilitator maupun konsumen jasa pendidikan. Disamping itu, barang bawaan netra pelajaran nan diberikan bisa dimodifikasi melalui internet yang bersumber berbunga data base maupun kasus-kasus betulan, bahkan fenomena sosial yang terjadi diberbagai ii kabupaten atau berbagai Negara.



[5]






3)



Bisa membantu memecahkan masalah pendidikan baik makro alias dalam lingkup mikro. Meningkatkan efesien dan afektifitas manajamen pendidikan, baik pada tingkat mikro maupun tingkat makro. Keadaan ini sangat penting, mengingat pengaruhnya sepan kuat terhadap penghematan sumber rahasia anak adam, dana, maupun sarana yang tersedia. Komitmen terhadap mesti belajar pendidikan 9 tahun, perlulah terus diperkuat karena kita yakin bahwa keberhasilan sisitem pendidikan tersebut berdampak terhadap kesiapan bangsa dalam memasuki era globalisasi.


4)



Boleh merangsang kerjakan berfikir lebih kritis, erotis lakukan berfikir lebih positif dan seronok untuk berkembang lebih jauh dan termotivasiMotivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang  bersifat non-ilmuwan. Peranan yang partikular adalah internal situasi penumbuhan gairah, merasa demen dan kehidupan untuk belajar.Ibaratnya seseorang itu menghadiri satu ceramah,belaka karena ia lain tertarik puas materi yang di ceramahan, maka tidak mengecamkan, apalagi mencatat isi pidato tersebut seseorang tidak punya  motivasi,kecuali karna paksaan maupun sekedar seremonial.Makara tugas suhu bagaimana mendorong para siswa agar lega dirinya bertunas motivasi.



[6]





Sedangkan menurutRohani kebaikan sendang sparing antara lain meliputi:


a.



Memberikanpengalamanbelajar secara langsung dankonkret kepada pesert tuntun


b.



Dapat menyajikan sesuatu nan tidak mungkindiadakan, dikunjungi atau dilihat secara sedarun dan konkret


c.



Dapat menggunung dan memperluas cakrawala sajian yangada di n domestik kelas


d.



Dapat menjatah informasi nan akurat dan terbaru


e.



Bisa kondusif memecahkan problem pendidikan(instruksional) baik privat lingkup mikro maupun makro


f.



Dapat memberi informasi yang positif, apabiladiatur dan direncanakan pemanfaatannya secara tepat


g.



Dapat merangsang untuk nanang, berpose danberkembang lebih jauh.



[7]





Dan bisa jadi masih banyak lagi maslahat nan boleh diperoleh sesuai kebutuhan pengumuman yang ingin diperoleh. Belaka efek efek negative pun harus diwaspadai. Segala fasilitas fasilitas untuk memperoleh pesiaran sudah lalu tersedia di internet, terampai bagaimana kita mampu memanfaatkannya bikin kebutuhan kita.





C.

Amatan


Sumber belajar intern pengajaran boleh juga diartikan barang apa apa (pokok, lingkungan, pengalaman) yang boleh digunakan dan dapat mendukung proses atau kegiatan pengajaran secara lebih efektif dan bisa melajukan pencapaian tujuan pencekokan pendoktrinan/belajar, baik nan serampak maupun enggak sinkron, baik aktual atau yang teoretis.

Suatu kegiatan belajar mengajar akan kian efektif dan efisien dalam usaha pencapaian tujuan instruksional, jika menyertakan komponen sumur membiasakan secara terencana. Sebab sumber sparing seumpama komponen terdepan dan sangat besar manfaatnya.

Manfaat sumber berlatih seorang adalah mewah cak bagi membantu peserta didik cak bagi dapat memahami materi, dan memberikan pengalaman bersama-sama kepada peserta didik serta melampiaskan belajar secara umum.Semata-mata terlepas dari itu, kemustajaban sumber belajar dapat diartikan lebih distingtif.


D.

Deduksi


1.
Sendang berlatih yakni adalah barang apa sesuatu meliputi potensi, pengalaman, tempat atau lingkungan sekitar, benda, dan basyar nan mengandung informasi yang bisa dimanfaatkan guru ataupun siswa dalam mengamalkan proses belajar.

2.
Manfaat sendang sparing ialah mampu lakukan kontributif murid didik bikin dapat memahami materi, dan memberikan asam garam langsung kepada petatar pelihara serta melancarkan belajar secara umum. Namun terlepas dari itu, manfaat sumber belajar dapat diartikan bertambah eksklusif. Adapun guna perigi berlatih bak berikut :




a.



Meningkatkan daya produksi pembelajaran


b.



Menerimakan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya kian individual.


c.



Menerimakan dasar yang bertambah ilmiah terhadap penerimaan


d.



Lebih memantapkan pembelajaran


e.



Memungkinkan membiasakan secara seketika


f.



Memungkinkan penguraian pengajian pengkajian yang lebih luas, dengan menyajikan takrif yang mampu menembus sempadan geografis.


g.



Menambahkan iman dan taqwa kepada Yang mahakuasa Yang Maha Kuasa.


Sedangkan menurutRohani khasiat sumur belajar antara lain meliputi:


1)



Memberikanpengalamanbelajar secara langsung dankonkret kepada pesert tuntun.


2)



Dapat menyervis sesuatu yang tidak mungkindiadakan, dikunjungi atau dilihat secara langsung dan faktual


3)



Bisa membusut dan memperluas cakrawala sajian yangada di dalam kelas bawah


4)



Dapat menjatah permakluman nan akurat dan terbaru


5)



Boleh membantu mengamankan masalah pendidikan(instruksional) baik kerumahtanggaan skop mikro alias makro


6)



Boleh memberi mualamat yang positif, apabiladiatur dan direncanakan pemanfaatannya secara tepat


7)



Boleh menggiurkan buat nanang, bersikap danberkembang lebih lanjur.


DAFTAR RUJUKAN

http://aldham.wordpress.com/2011/09/22/mata air-sparing-menurut-para-juru-beserta-6-jenissumber-belajar-secara-umum/

diakses pada 16 April 2022 pengetuk 16.00 WIB.

http://zanikhan.multiply.com/journal/item/5399
/
diakses puas 16 April 2022 pukul 16.40 WIB.

Miarso
,
Yusuf

H

adi,
Membibit Benih Tekhnologi Pendidikan,
Kencana, Jakarta, cet ke-2, 2005.



Rochaety, Eti dkk.Sistem Mualamat Manajemen Pendidikan,
(Jakarta: PT Manjapada Aksara) 2009.

Rohani
,

Ahmad
.

Manajemen Pengajaran,


Rineka Cipta, Jakarta, cet ke-2,2004
.

Sardiman,
Interaksi & Pecut Belajar Mengajar,
(Jakarta: Grafindo Persada) 2006.

Sudono
,

Anggani

.

Sumber Belajar dan Perkakas Permainan,


PT Grasindo, Jakarta, cet ke-6, 2010
.










[1]






Anggani Sudono,
Sumber Sparing dan Alat Permainan,
PT Grasindo, Jakarta, cet ke-6, 2010, situasi

,
7








[2]





http://aldham.wordpress.com/2011/09/22/sendang-belajar-menurut-para-ahli-beserta-6-jenissumber-membiasakan-secara-awam/

diakses pada 16 April 2022 martil 16.00 WIB.






[3]





Ahmad Rohani,
Pengelolaan Pengajaran,
Rineka Cipta, Jakarta, cet ke-2,2004, kejadian

,

165.








[4]





Eti Rochaety dkk,
Sistem Informasi Penyelenggaraan Pendidikan,
(Jakarta: PT Bumi Fonem) hal, 68.








[6]





Sardiman,
Interaksi & Tembung Belajar Mengajar,
(Jakarta: Grafindo Persada) kejadian, 77-78.








[7]





http://zanikhan.multiply.com/journal/item/5399
diakses plong 16 April 2022 pukul 16.40 WIB.

Source: https://andybudicahyono.blogspot.com/2018/06/makalah-pengembangan-sumber-belajar-dan.html




banner

×