Langkah Langkah Pengembangan Media Pembelajaran
A. Langkah-persiapan membentuk media pembelajaran
Agar media pembelajaran nan dihasilkan dapat digunakan laksana gawai buat mencapai pamrih pembelajaran yang mutakadim ditetapkan, maka perlu dilakukan ancang-langkah dalam menyusun media pembelajaran. Intern hal ini, komplet ASSURE digunakan bakal melebarkan media pembelajaran.
Langkah-awalan penting yang perlu dilakukan n domestik model sistem penataran ASSURE menurut Smaldino et al (2014) yaitu:
1. Melakukan analisis karakteristik siswa (analyze learner)
Tujuan utama mulai sejak menganalisa karakteristik pesuluh antara lain mudah-mudahan pendidik bisa memenuhi kebutuhan belajar siswa yang terdahulu sehingga setiap siswa mampu mendapatkan strata pengetahuan kerumahtanggaan pembelajaran secara maksimal.
Analisis karakteristik siswa meliputi bilang aspek utama yaitu:
a. Karakteristik umum
Karakteristik umum plong peserta dapat ditemukan melangkahi variable yang konstan merupakan jiwa, diversifikasi kelamin, tingkat perkembangan, faktor sosial ekonomi, dan budaya serta etnik. Semua variabel tegar tersebut, menjadi patokan n domestik merumuskan strategi dan sarana yang tepat privat menyodorkan bulan-bulanan pembelajaran.
b. Pengumuman maupun kompetensi unik yang telah dimiliki sebelumnya
Puas hasil eksplorasi nan mentah-baru ini menunjukkan bahwa warta tadinya pelajar merupakan subyek standar yang berkarisma terhadap bagaimana dan apa yang dapat mereka pelajari lebih banyak sesuai dengan kronologi psikologi siswa (Smaldino et al., 2022). Hal ini menggampangkan intern merancang satu penelaahan hendaknya penyamapain materi cak bimbingan dapat diserap dengan optimal oleh siswa sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
c. Gaya belajar
Gaya belajar yang dimiliki setiap siswa berbeda-beda dan mengidentifikasi butir-butir murid termaktub interaksi dalam merespon emosi ketertarikan terhadap pembelajaran. (baca kembali Perencanaan dan pemilihan media pembelajaran)
2. Menargetkan tujuan penataran (state objectives)
Suka-suka bilang alasan mengapa perlu mematok tujuan saat merancang rencana pembelajaran:
a. Penetapan tujuan yang jelas dapat digunakan bagi menilai efektivitas proses pembelajaran yang berdampak. Seandainya pesuluh boleh mencapai tujuannya dengan baik, maka proses pembelajaran akan berbuah.
b. Pamrih pembelajaran dapat dijadikan panduan dan pedoman n domestik kegiatan belajar siswa. Oleh karena itu, suhu boleh merencanakan dan mempersiapkan segala apa tindakan nan harus diambil kerjakan membantu siswa sparing.
c. Harapan pembelajaran dapat membantu merancang sistem pembelajaran. Dengan alas kata enggak, dengan maksud pembelajaran nan jelas dapat kondusif guru kerumahtanggaan menentukan topik, metode alias ketatanegaraan pendedahan, organ, media, dan sumber belajar, serta mengidentifikasi dan merancang alat penilaian cak bagi mengintai keberhasilan belajar siswa.
d. Tujuan penelaahan dapat dijadikan sebagai kontrol untuk menentukan batasan dan kualitas pembelajaran. Dengan kata lain, melalui penetapan tujuan, master bisa mengontrol aneksasi keterampilan murid sesuai dengan maksud dan persyaratan mata kuliah yang bermain.
Adapun perumusan tujuan penelaahan menurut Smaldino et al (2014) bisa menggunakan ABCD. (baca kembali Perencanaan dan pemilihan wahana pembelajaran)
3. Memilih alat angkut, metode pendedahan, dan incaran ajar (select methods, ki alat, and materials)
Langkah selanjutnya n domestik pembelajaran efektif adalah membantu penggunaan teknologi dan alat angkut pengajian pengkajian privat proses pemilahan garis haluan, teknologi dan alat angkut, serta bahan ajar secara sistematis.
a. Mengidas strategi pembelajaran
Pemilihan strategi pembelajaran harus disesuaikan dengan kriteria dan pamrih penelaahan. Selain itu juga menitikberatkan pada gaya dan cemeti belajar siswa, yang nantinya dapat menunjang pembelajaran.
Strategi pembelajaran dapat mengandung ARCS model Smaldino et al (2014) merupakan
Attention
(ingatan) pesuluh, pembelajaran berbimbing yang
Relevant
dengan keutuhan dan tujuan,
Confidentmerupakan desain pembelajaran dapat membantu pemaknaan pengetahuan makanya siswa dan
Satisfaction
berbunga manuver belajar siswa.
Adapun Strategi pembelajaran menurut Prawiradilaga (2007) yakni menentukan metode yang tepat seperti dibawah ini:
1) Belajar Berbasis Keburukan (problem-based learning)
Metode berlatih berbasis keburukan dapat melatih ketajaman pola pikir metakognitif, yakni kemampuan stratregis dalam memecahkan masalah.
2) Belajar Proyek (project-based learning)
Sparing proyek merupakan cara/metode nan melatih kemampuan belajar pelajar cak bagi melaksanakan suatu kegiatan di lapangan. Proyek yang dikembangkan dapat pekerjaan ataupun kegiatan sepantasnya alias berupa simulasi kegiatan.
3) Belajar Kolaboratif
Metode berlatih kolaboratif ditekankan agar peserta berada membiasakan menjadi didikan dan membina kesepadanan antar teman sekelasnya.
b. Memilih teknologi dan sarana yang sesuai dengan bahan ajar
Melembarkan format media dan mata air belajar nan disesuaikan dengan resep bahasan ataupun topik. Peran media pembelajaran menurut Smaldino et al (2014):
1) Memilih, menyangkal, dan mereka cipta materi
2) Memilih materi nan tersaji
3) Menyertakan spesialis teknologi/media
4) Mensurvei panduan pustaka sumber dan media
5) Menafsirkan materi nan suka-suka
6) Merancang materi bau kencur
4. Menunggangi bahan jaga (utilize material)
Sebelum menggunakan media dan bulan-bulanan nan ada, awalan-langkah nan harus diikuti adalah:
a.
Preview
materi
Pendidik harus mempratinjau materi sebelum disampaikan di kelas, dan selama proses penelaahan, pendidik harus menentukan materi yang sesuai untuk siswa dan memperhatikan tujuannya.
b. Siapkan bahan
Pendidik harus mengumpulkan semua materi dan ki alat nan dibutuhkan pendidik dan siswa. Pendidik harus menentukan cumbu materi dan penggunaan ki alat. Pendidik harus tambahan pula tinggal menunggangi media bagi menentukan hal media.
c. Siapkan lingkungan
Pendidik harus secara tepat mengatur fasilitas nan digunakan siswa mulai sejak korban dan media sesuai dengan mileu sekitarnya.
d. Peserta didik
Memberitahukan peserta didik tentang tujuan penataran. Pendidik menjelaskan bagaimana cara mudah-mudahan peserta bimbing dapat memperoleh takrif dan cara mengevaluasi materinya.
e. Menyerahkan pengalaman belajar
Proses belajar mengajar harus empiris. Andai seorang hawa boleh menyerahkan pengalaman belajar, seperti mana: menggunakan proyektor bagi materi demonstrasi, demonstrasi, latihan alias pelajaran sebelum kelas bawah.
5. Mengikutsertakan siswa internal kegiatan pembelajaran (require learners a participation)
Maksud terdepan pembelajaran adalah memungkinkan pelajar berpartisipasi dalam materi dan media nan kami tampilkan. Guru di era teknologi ketika ini perlu memiliki pengalaman dan praktik internal penerapan, kajian, fusi, dan evaluasi, bukan doang memahami dan menyerahkan informasi kepada siswa. Hal ini sesuai dengan rukyat konstruktivis bahwa belajar merupakan proses kognitif yang berupa berdasarkan camar duka nyata, dimana siswa akan mendapatkan umpan benyot yang berguna bakal mencapai maksud belajarnya.
6. Mengevaluasi dan merevisi program pengajian pengkajian (evaluate and revise)
Evaluasi dan revisi adalah aspek yang habis mendasar cak bagi meningkatkan kualitas pembelajaran. Evaluasi dan revisi boleh didasarkan pada:
a. Penilaian hasil belajar petatar
b. Penilaian hasil membiasakan murid nan otentik
c. Penilaian hasil belajar portofolio
d. Penilaian hasil sparing yang tradisional/elektronik
e. Membiji dan memperbaiki politik, teknologi dan media
Ada beberapa fungsi bermula evaluasi antara lain:
a. Evaluasi adalah perkakas yang penting sebagai umpan balik bagi pelajar
b. Evaluasi merupakan alat yang terdepan lakukan mengetahui bagaimana ketercapaian siswa dalam menguasai maksud yang telah ditentukan
c. Evaluasi dapat memberikan kabar buat mengembangkan program kurikulum
d. Pengetahuan bersumber hasil evaluasi dapat digunakan pesuluh secara individual dalam menjeput keputusan
e. Evaluasi berarti cak bagi para bendung kurikulum khususnya dalam menentukan tujuan khusus yang kepingin dicapai
f. Evaluasi berfungsi sebagai umpan pencong untuk orang tua,master,pengembang kurikulum,pengambil garis haluan
B. Aplikasi media pembelajaran
Akan halnya aplikasi yang dapat digunakan untuk membuat sarana pengajian pengkajian presentasi sama dengan Ms.Powerpoint, Focusky, dll.
Sedangkan permohonan yang dapat dimanfaatkan untuk membangun media pembelajaran berbasis web seperti Edlink, Google Classroom, dll.
Referensi
Smaldino, S. E., Lowther, D. L., & Russell, J. D. (2014).
Instructional Technology and Media for Learning. London: Pearson.
Prawiradilaga, D. S., & Siregar, E. (2007).
Mozaik teknologi pendidikan. Jakarta: Kencana.
Source: http://www.diklogi.com/2021/03/prosedur-pengembangan-media-pembelajaran.html