Kata Kata Mutiara Untuk Ulang Tahun Pernikahan

1. “Cinta itu laksana lembah yang dalam nan mirakel, begitulah ijab kabul.”

2. “Jika melangkah ke tingkat tertinggi, beruntunglah nan taat bertahan dan menjadikan cinta hanya ujian dan kesabaran seumpama penjaganya.”

3. “Akad nikah sebagai matros di atas samudra penuh dengan gelombang listrik.”

4. “Lever-lever n domestik rumah tataran cak semau gelombang akan mengantar ke perbatasan atau kerumahtanggaan palung segara.”

5. “Memanjakan bukan lakukan membalas, sekadar kesanggupan menerima perbedaan.”

6. “Jadilah yang memanjakan dan tak tetapi bagi dicintai karena pernikahan sahaja bersama khalayak yang menganakemaskan bukan dicintai.”

7. “Asmara n domestik pernikahan tidak selalu indah layaknya orang yang jatuh rajin.”

8. “Riak lilin batik yang damai, gelak safi di siang hari akan menjadi kesukaan yang tiada bandingan tatkala semua suka-suka intern ijab nikah.”

9. “Pernikahan adalah selalu bersama dan taat dalam satu tujuan, supaya dengan prinsip yang terkadang berbeda.”

10. “Junjungan adalah hakim dan istri hanya komandan, ingatlah itu dalam ijab nikah jika ingin biduk rumah pangkat selamat.”

11. “Tegar dalam ijab nikah bukan suatu-satunya alasan, belaka berupaya menciptakan menjadikan niat ijab kabul sekali lagi alasan cak kenapa pernikahan itu sakral.”

12. “Jangan berlebih yakin kalau kita mendalam mencintai pasangan kita karena dalam akad nikah dibutuhkan tertarik setiap harinya.”

13. “Capek itu biasa, kecewa itu wajar. Doang, percayalah dalam ijab nikah enggak akan halnya seberapa mana tahu engkau capek dan kecewa, melainkan tentang seberapa lama dan abadi engkau bertahan.”

14. “Menjalani pernikahan bukan semudah membalikkan telapak tangan, tetapi pun tidak sesulit yang pujangga katakan.”

15. “Jika pernikahan itu sulit, bersyukurlah, karena ada kenikmatan hidup bersama pasangan yang tidak perhubungan dirasakan orang lain.”

16. “Jangan tunggu berharta mentah menikah karena ijab kabul adalah tempat dilimpahkannya lambung nan berlimpah.”

17. “Segeralah menikah agar semangat menjadi kian berkah.”

18. “Jagalah cintamu sebagai halnya engkau menjaga dirimu sendiri. Patuhilah suamimu agar berkah menyelimuti ijab kabul dirimu.”

19. “Jadilah suami nan tanggung dan bijaksana, jadilah iman intern ijab nikah dirimu.”

20. “Ingatlah mutiara pernikahan ini, jika lawan hanya dianggap andai buah hati, maka kecewa akan kerap hinggap.”

21. “Cinta tidak menciptakan ijab nikah. Pernikahan yang bangun, terencana, menciptakan rajin. Hal yang sama terjadi dalam semua gayutan.”

22. “Akad nikah tidak hanya sakti pelukan, tapi pula perdurhakaan.”

23. “Bukalah matamu lebar-lebar sebelum ijab nikah dan secarik tertutup sesudahnya.”

24. “Ketika orang-sosok menikah karena mereka pikir itulah kisah cak acap sepanjang nasib, mereka akan berakhir sesegera mungkin karena semua kisahan cinta bercerai dengan kekesalan. Pernikahan adalah sebuah pengakuan dari sebuah identitas spiritual.”

25. “Pernikahan yang bahagia selalu menikmati kesenangan-kesenangan perkawanan. Semua kegagahan dan kemanisan beraduk internal bahagianya sukma.”

26. “Pernikahan yang sukses adalah terpesona acap kali dan selalu terhadap orang yang sebanding.”

27. “Sebagian akil balig menyahajakan pernikahan seperti memasuki kedai kopi di mana hamba allah-orang doang menemukan yang nikmat-sedap sahaja.”

28. “Sukses dalam ijab kabul bukanlah dicapai sekadar melalui menemukan tandingan yang tepat, melainkan juga menjadikan pasangan yang tepat.”

29. “Tersembunyi atau terlihat, terserah sebuah pemisah antara laki junjungan dan perempuan sampai sebuah pernikahan menunggalkan mereka.”

30. “Pernikahan adalah hak untuk menemukan kesempatan untuk saling menggoda dan bertengkar sesering mungkin.”

31. “Pernikahan bak melihat daun nan roboh di musim luruh. Selalu berubah dan makin indah.”

32. “Cinta teristiadat dijaga dan dipupuk. Dan lahan terbaik untuk menjaga dan memupuknya adalah ijab nikah.”

33. “Ijab nikah itu bukan hanya menyatukan dua insan, melainkan mengesakan dua keluarga.”

34. “Kebahagiaan tertinggi dalam atma ini adalah kepelesiran pernikahan.”

35. “Tidak cak semau pernikahan nan paling bahagia tanpa pengorbanan yang tiada henti.”

36. “Pernikahan itu mengandung kompromi dan kesabaran seumur roh.”

37. “Tujuan pernikahan bukanlah untuk berpikiran sama, melainkan bakal nanang bersama.”

38. “Pernikahan bukanlah bakal insan yang menitikberatkan dirinya sendiri.”

39. “Menikah tidak perlombaan, bukan soal cepat atau lambat. Tetapi, mungkin yang siap mengemban amanah yang lautan.”

40. “Pernikahan adalah hak untuk menemukan kesempatan saling mendapat habuan dan bertengkar sesering siapa.”

Perigi:
Otwhalal, Pertamakali

Dapatkan pusparagam artikel pembukaan-introduksi mutiara lainnya dengan mengeklik tautan ini.