Ilmu Yang Mempelajari Tentang Gempa Bumi Adalah
Seismologi
yakni bagian dari ilmu geofisika yang mempelajari mekanisme terjadinya gempa mayapada yang disertai dengan gelombang seismik. Para ahli di bidang seismologi disebut sebagai seismolog. Seismologi memberikan kontribusi utama kerumahtanggaan pemberian data dan informasi bikin struktur bangunan dalam rekayasa bangunan serta struktur bagian dalam Manjapada.[1]
Terminologi
[sunting
|
sunting sendang]
Seismologi dari dari dua pembukaan dalam bahasa Yunani, yaitu
seismos
yang berharga getaran atau goncangan dan
logos
nan berarti risalah maupun ilmu pengetahuan. Orang Yunani menamai ngilu dengan introduksi-kata
seismos tes ges
yang berfaedah Marcapada bergoncang maupun bergetar. Dengan demikian, secara sederhana seismologi dapat diartikan umpama ilmu yang mempelajari fenomena getaran lega bumi, maupun dengan kata sederhana, ilmu mengenai gempa mayapada. Seismologi merupakan bagian semenjak ilmu geofisika. Seismologi dibagi lagi menjadi seismologi global dan eksplorasi.[2]
[3]
Sejarah
[sunting
|
sunting sumber]
Sakit ki akbar yang terjadi pada rontok 1 November 1755 di Lisboa, Portugal menghancurkan seluruh kota dan memicu tsunami besar, dapat dicatat sebagai tunggak semula pemicu kronologi seismologi modern.
[butuh rujukan]
Seismologi tidak sahaja mempelajari gempa bumi. Investigasi hidrokarbon (bensin dan tabun) sekali lagi diawali oleh jajak pendapat seismik. Bagi keperluan ini, pemicu pulsa dibuat cucu adam (bukan gempa bumi) dengan menunggangi semacam dinamit, lalu pulsa yang bisa masin lidah beberapa penyambut disusun sedemikian rupa sehingga gubahan getaran tersebut bisa menggambarkan kondisi dasar tanah.
[ceceh rujukan]
Konsep
[sunting
|
sunting sumber]
Faktor absorpsi
[sunting
|
sunting mata air]
Faktor absorpsi ialah sifat ki pemotongan suatu sasaran atau absoprsi energi tak berdimensi. Faktor absorpsi disamakan dengan faktor kualitas. Nama lainnya adalah faktor absorpsi spesifik alias faktor pengurangan tersendiri. Berdasarkan perumusannya, pengurangan bulan-bulanan terjadi ketika nilai dari satu faktor absorpsi pada suatu bahan bernilai tak terevaluasi. Nilai faktor absorpsi ditentukan dari hasil perimbangan antara respon bahan gelombang listrik geser dengan respon korban gelombang longitudinal yang berbentuk redaman. Umumnya, rasio redaman gelombang geser lebih besar dibadingkan dengan nisbah redaman gelombang longitudinal.[4]
Teknik
[sunting
|
sunting mata air]
Gelombang elektronik R
[sunting
|
sunting sendang]
Seismologi menggunakan situasi seismik nan menghasilkan gelombang elektronik R dengan frekuensi rendah bikin pencitraan interior Marcapada. Sementara gelombang R dengan frekuensi menengah digunakan buat mengetahui karakteristik tanah. Seismologi yang menghasilkan gelombang listrik R dengan kekerapan madya ini dimanfaatkan dalam teknik geofisika dan geoteknik. Dispersi geometrik gelombang R digunakan sebagai basis metode seismik. Hasil pelukisan direkam menggunakan solusi jodoh dengan data seismik sebagai basis data. Perekaman dilakukan kepada sumur gelombang aktif maupun mata air gelombang elektronik pasif. Pembayangan lagi dapat dilakukan menggunakan mikrotremor.[5]
Pembayangan tomografi seismik
[sunting
|
sunting sumber]
Seismologi merupakan salah satu bidang ilmu kebumian hasil gabungan geologi dan geofisika yang digunakan intern pembiasaan bani adam dengan duaja. Adaptasi ini ditinjau bermula segi ilmu pengatahuan dan teknologi.[6]
Seismologi menunggangi teknik pemindaian tomografi terkomputasi yang diadopsi berpokok guna-guna medis untuk melakukan pencitraan struktur bawah permukaan dengan menggunakan data gelombang gempa bumi. Teknik visualisasi ini digunakan dalam investigasi kodekteran untuk pencitraan ilmu urai tubuh cucu adam. Dalam seismologi, teknik hasil adopsi ini disebut teknik tomografi seismik. Visualisasi menggunakan teknik tomografi seismik dapat memberikan informasi yang terperinci tentang struktur interior Bumi. Peristiwa ini menjadi salah satu keuntungan berpokok adanya sumber informasi seismik dalam energi yang dibawa oleh gelombang gempa dari pusat gempa ke seluruh putaran bumi melalui medium yang dilewatinya.[7]
Peralatan
[sunting
|
sunting sumur]
Seismograf
[sunting
|
sunting sendang]
Seismograf ialah alat yang digunakan maka dari itu seismolog untuk mnegetahui tingkat kerusakan yang diakibatkan maka dari itu gempa bumi. Alat ini mampu merekan hasil goncangan akibat gelombang gempa marcapada di rataan Bumi. Seismograf pertama bisa jadi dibuat oleh astronom Tiongkok nan bernama Zhang Heng. Seismograf modern menggunakan sistem elektronika. Namun, komponen dasarnya tetap sama dengan seismograf tradisional, yaitu sebuah lurah nan bagian atasnya dilapisi kertas. Di dalamnya terdapat ruang nan menjadi tempat melekat dua engsel pada saban ujungnya dan sebagai gelanggang pergerakan engsel. Bagian internal seismograf pula memiliki pena dan suatu beban. Riuk satu bagian ujung dari seismograf diberi palang dari bahan logam yang berbentuk kotak. Palang ini ditancapkan ke tanah. Bagian ujung lain semenjak palang menjadi tempat menaruh bahara. Sementara itu pena ditancapkan puas beban. Pada kondisi ini terjadi perputaran yang kukuh pada jurang.[8]
Saat gempa manjapada terjadi, hanya penggalan beban puas seismograf yang tak bergerak. Pena akan mewujudkan garis-garis yang tidak beraturan ketika drum dan kertas bergerak ke sisi pena. Garis-garis inilah yang menjadi catatan mengenai pergerakan petak akibat gempa manjapada. Garitan ini disebut seismogram. Permakluman yang dapat diperoleh dari seismogram adalah kelebihan gempa dan jarak kejadiannya berpunca seismograf. Kekurangan bersumber seismogram adalah tidak memberikan informasu secara tepat akan halnya pusat terjadinya gempa mayapada. Lokasi pusat ngilu bisa diukur secara tepat dengan menambahkan dua seismograf lainnya yang dipasang pada tempat yang berbeda.[9]
Penerapan ilmu
[sunting
|
sunting sumber]
Bangunan tahan gempa
[sunting
|
sunting sumber]
Perencanaan bangunan di wilayah nan rawan terjadi gempa mayapada tak tetapi memerlukan permakluman mengenai kondisi persil dan geologi setempat. Kognisi mengenai seismologi dan potensi kebencanaan seismik pun diperlukan khususnya daerah rawan rayuan seismik. Pengetahuan seismologi dan rekayasa gempa dijadikan sebagai acuan penilaian atas pengaruh gempa mayapada terhadap anak adam dan lingkungan.[10]
Seismologi yang berisi informasi struktur seismik menerus atau terpisah, telah menjadi salah satu indikasi dalam pemodelan sendang gempa bumi atau pembuatan model-model seismotektonik.[11]
Anatomi zona seismogenik
[sunting
|
sunting sumber]
Pengamatan sesimologi merupakan pelecok satu bagian berbunga pencitraan ilmu tasyrih zona seismogenik. Pembayangan memperalat pengamatan sesimologi dilakukan bersama dengan pengamatan gempa pasca-guncangan, pemodelan data seismik refraksi, dan pencitraan seismik refleksi. Pengamatan sesimologi secara khusus memasrahkan paparan mengenai struktur zona seismogenik secara umum. Tingkat ketelitian dari hasil pengamatannya tergolong rendah secara vertikal maupun horizontal karena pengamatan hanya mengambil data yang bersifat mondial. Akurasi ditingkatkan dengan menggunakan perekaman gempa pasca-guncangan setelah terjdinya gempa mayapada dengan nisbah raksasa. Gempa skala besar ini kebanyakan doang terjadi di laut, sehingga perekaman sesudahremai dilakukan memperalat seismometer bawah laut.[12]
Referensi
[sunting
|
sunting sumber]
Catatan suku
[sunting
|
sunting mata air]
-
^
Salim dan Siswanto 2022, hlm. 1. -
^
“Maju Global Seismology”.
International Geophysics. 1995. doi:10.1016/s0074-6142(05)x8001-9. ISSN 0074-6142.
-
^
Edward., Sheriff, Robert (1986).
Exploration seismology. Cambridge University Press. ISBN 0521243734. OCLC 860588253.
-
^
Rosyidi 2022, hlm. 54. -
^
Rosyidi 2022, hlm. 104. -
^
Majelis Guru Besar ITB 2009, hlm. 14. -
^
Majelis Guru besar ITB 2009, hlm. 44. -
^
Salim dan Siswanto 2022, hlm. 9. -
^
Salim dan Siswanto 2022, hlm. 9-10. -
^
Rosyidi 2022, hlm. 3. -
^
Pasau, G., dan Tanauma, A. (2011). “Pemodelan Sumber Gempa di Provinsi Sulawesi Utara sebagai Upaya Mitigasi Bencana Gempa Dunia”
(PDF).
Jurnal Ilmiah Sains.
11
(2): 204.
-
^
Harjono, Hery (2017).
Seismotektonik Busur Sunda
(PDF). Jakarta: LIPI Press. hlm. 67. ISBN 978-979-799-871-4.
Daftar wacana
[sunting
|
sunting sumber]
-
Majelis Suhu Osean Perkumpulan Teknologi Bandung (2009).
Mengelola Risiko Bencana di Negara Bahari Indonesia
(PDF). Bandung: Lembaga Pengkhususan dan Pengabdian kepada Publik ITB. ISBN 979-1344-77-9.
-
Rosyidi, Sri Atmaja P. (2013).
Metode Analisis Gelombang Latar bagi Penajaman Sub-Permukaan
(PDF). Yogyakarta: Buram Penyelidikan, Informasi Penerbitan, dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. ISBN 978-602-7577-24-4.
-
Salim, M. A., dan Siswanto, A. B. (2018).
Konspirasi Gempa
(PDF). Bantul: Penerbit K-Ki alat.
Bacaan lanjutan
[sunting
|
sunting sumber]
-
Allaby, Ailsa; Allaby, Michael, ed. (2003).
Oxford Dictionary of Earth Sciences
(edisi ke-Second). Oxford University Press.
-
Ben-Menahem, Ari (1995), “A Concise History of Mainstream Seismology: Origins, Legacy, and Perspectives”
(PDF),
Bulletin of the Seismological Society of America,
85
(4): 1202–1225
-
Bath, M. (1979).
Introduction to Seismology
(edisi ke-Second, Revised). Basel: Birkhäuser Basel. ISBN 9783034852838.
-
Davison, Charles (2014).
The founders of seismology. ISBN 9781107691490.
-
Ewing, W. M.; Jardetzky, W. S.; Press, F. (1957).
Elastic Waves in Layered Kendaraan. McGraw-Hill Book Company.
-
Gubbins, David (1990).
Seismology and Plate Tectonics. Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-37141-4.
-
Hall, Stephen S. (2011). “Scientists on trial: At fault?”.
Nature.
477
(7364): 264–269. Bibcode:2011Natur.477..264H. doi:10.1038/477264a. PMID 21921895.
-
Kanamori, Hiroo (2003).
Earthquake prediction: An overview
(PDF). International Handbook of Earthquake and Engineering Seismology.
81B. International Association of Seismology & Physics of the Earth’s Interior. hlm. 1205–1216. Diarsipkan dari versi asli
(PDF)
tanggal 2022-10-24.
-
Lay, Thorne, ed. (2009).
Seismological Grand Challenges in Understanding Earth’s Dynamic Systems
(PDF). Report to the National Science Foundation, IRIS consortium.
-
Schulte, Peter; Laia Alegret; Ignacio Arenillas; José A. Arz; Penny J. Barton; Paul R. Bown; Timothy J. Bralower; Gail L. Christeson; Philippe Claeys; Charles S. Cockell; Gareth S. Collins; Alexander Deutsch; Tamara J. Goldin; Kazuhisa Goto; José M. Grajales-Nishimura; Richard A. F. Grieve; Sean P. S. Gulick; Kirk R. Johnson; Wolfgang Kiessling; Christian Koeberl; David A. Kring; Kenneth G. MacLeod; Takafumi Matsui; Jay Melosh; Alessandro Montanari; Joanna V. Morgan; Clive R. Neal; Douglas J. Nichols; Richard D. Norris; Elisabetta Pierazzo; Greg Ravizza; Mario Rebolledo-Vieyra; Wolf Uwe Reimold; Eric Robin; Tobias Salge; Robert P. Speijer; Arthur R. Sweet; Jaime Urrutia-Fucugauchi; Vivi Vajda; Michael Falak. Whalen; Pi S. Willumsen (5 March 2010). “The Chicxulub Asteroid Impact and Mass Extinction at the Cretaceous-Paleogene Boundary”.
Science.
327
(5970): 1214–1218. Bibcode:2010Sci…327.1214S. doi:10.1126/science.1177265. ISSN 1095-9203. PMID 20203042. Diakses tanggal
5 March
2010.
-
Shearer, Peter M. (2009).
Introduction to Seismology
(edisi ke-Second). Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-70842-5.
-
Stein, Seth; Wysession, Michael (2002).
An Introduction to Seismology, Earthquakes and Earth Structure. Wiley-Blackwell. ISBN 978-0-86542-078-6.
-
Wen, Lianxing; Helmberger, Donald V. (1998). “Ultra-Low Velocity Zones Near the Core-Mantle Boundary from Broadband PKP Precursors”
(PDF).
Science.
279
(5357): 1701–1703. Bibcode:1998Sci…279.1701W. doi:10.1126/science.279.5357.1701.
Pranala luar
[sunting
|
sunting sumber]
![]() |
Wikimedia Commons n kepunyaan media mengenai Seismology . |
Source: https://id.wikipedia.org/wiki/Seismologi