Contoh Penerapan Teori Humanistik Dalam Pembelajaran
Teori Belajar Humanistik
4 min read
Guru nan baik pelahap mencari cara bakal meningkatkan mandu mengajarnya agar pesuluh dapat berkembang dengan baik. Teori dan teknik pembelajaran nan berlainan membantu hawa terhubung dengan petatar, salah satunya bisa dengan menggunakan teori belajar humanistik. Teori ini berfokus agar siswa bisa sepenuhnya boleh menjadi sosok.
Pengertian
Teori belajar humanistik adalah pendedahan nan memfokuskan plong seorang basyar, di mana manusia menjadi pusat penting dalam pembelajaran, teori ini berlandaskan pada belajar yang
memanusiakan manusia.
Tujuan penting berpunca teori humanistik adalah aktualisasi diri pada siswa (sosok). Maksudnya, pesuluh akan lebih tenang, mampu dan semangat belajar apabila setiap kebutuhannya boleh terpenuhi. Kebutuhan tersebutlah yang menjadi seorang manusia bisa merasa menjadi manusia seutuhnya.
Gagasan tersebut merupakan pemaparan terbit Abraham Maslow yang tertuang dalam hierarki kebutuhan, beliau berpendapat bahwa sejatinya manusia secara natural akan berjuang cak bagi menepati kebutuhan ini. Berikut merupakan hierarki kebutuhan Abraham Maslow (bujuk):
Berikut yaitu penjelasan komplet akan halnya tataran kebutuhan Abraham Maslow, (terdapat opsi cak bagi merubah
subtitle
ke bahasa Indonesia):
Cara nan bisa dilaksanakan dalam pengaplikasian teori membiasakan humanistik yaitu dengan membuat lingkungan papan bawah yang nyaman dan tenang sehingga siswa bisa melakukan aktualisasi diri dengan baik.
Guru dan staf sekolah dapat mengusahakan kebutuhan siswa dengan cara memfasilitasi mereka dengan tempat yang aman dan nyaman serta menyempatkan makanan dan pecut yang mereka perlukan untuk memperoleh kesuksesan membiasakan.
Temperatur dapat membangkitkan peserta dengan heterogen pendirian, terlebih suhu sekali lagi harus memberikan cara bagi siswa sebaiknya bisa memotivasi diri mereka sendiri. Sebab motivasi bisa semenjak berpangkal internal siswa dan sekali lagi eksternal siswa.
Sumber akar Pendekatan Humanisme
-
Free will
: setiap manusia memiliki kemampuan bikin melembarkan maupun menentukan tindakan. Manusia tak mesin nan sekedar diprogram oleh lingkungan atau dikendalikan oleh galakan-dorongan yang enggak disadari. -
Self Image
: Dikenal juga perumpamaan konsep diri: Pandangan kita terhadap kualitas personal diri kita sendiri. -
Self Evaluation
: Disebut juga harga diri: penilaian kita terhadap diri koteng, sesuai image kita tentang diri kita. -
Self-Actualization
: Pemuasan/perwujudan potensi seseorang: sifatnya berlambak, goal-oriented dan mengembangkan potensi. -
Frame of Reference
: Para humanis biasanya menggunakan empathy bagi memahami bumi berasal kacamata pandang cucu adam bukan.
Karakteristik Teori Humanistik
- Memprioritaskan perspektif diri pada setiap diri insan.
- Mendahulukan peningkatan dalam
self control. - Memfokuskan pada manfaat afektif dan kognitif.
- Menitikberatkan adanya pengenalan diri dan
self image. - Menggarisbawahi pembelajaran sreg tekad dan pecut pribadi peserta (basyar).
- Mengutamakan pesuluh (individu) sebagai pribadi nan menjuarai.
- Memprioritaskan ilmu pengetahuan sumber akar dan pengalaman.
Prinsip Teori Humanistik
- Belajar akan menjadi kegiatan yang menyenangkan bila siswa senggang manfaat belajar itu sendiri.
- Belajar adalah salah satu sifat alami manusia cak bagi bersiteguh hidup.
- Ketika siswa dikembangkan kerjakan menjadi manusia yang berkepastian diri maka mereka kodrati akan menjadi pribadi yang reflektif (mudah introspeksi).
- Aktivitas belajar akan bisa merubah pemahaman adapun diri murid tuntun.
- Penyesuain intern berlatih akan cepat dipahami bila permasalahan yang ada di luar siswa boleh dikurangi.
- Peserta didik akan ranah dan mudah mencerna intern membiasakan ketika lingkungan n domestik dan luar privat kejadian aman.
- Aktivitas belajar akan menjadi bermakna seandainya segala yang dipelajari peserta memiliki asosiasi dengan atma maujud (sehari-periode).
- Sparing akan lebih efektif bila pesuluh serempak mempraktekannya.
- Hasil nan maksimal akan diraih bila siswa terlibat langsung internal pengajian pengkajian.
Penerapan Teori Belajar Humanistik
Dalam prosesnya teori humanistik ini masih runyam untuk diuraikan kedalam cara praktis nan sistematis untuk diterapkan. Akan semata-mata teori ini punya gagasan, konsep, misi dan taksonomi yang boleh membuat guru bisa tersokong dalam meningkatkan loklok manusia.
Ide dari teori membiasakan ini juga akan menolong master dalam memutuskan atom pendedahan seperti model sparing, misi pembelajaran, pemilihan materi dan detik melaksanakan evaluasi.
Sreg penerapannya guru disini akan menjadi fasilitator, yang mana dalam teori humanistik memiliki fungsi bagaikan berikut:
- Peka terhadap siswa yang rendah percaya diri dalam belajar sehingga guru akan memasrahkan motivasi.
- Guru harus sudah senggang akan halnya zakiah diri dan mempunyai
self control
agar bisa memaklumi pelajar. - Guru harus mengetahui sifat-adat siswa.
- Guru harus menjadi fasilitator dan mengarahkan dalam memperoleh wacana untuk belajar.
- Bisa beradaptasi dengan mudah bersama siswa.
- Menolong siswa kerjakan bisa mendapatkan kejelasan dalam tugas individu dan pula tugas grup internal pembelajaran.
- Guru juga harus mempunyai kesigapan komunikasi yang baik kerjakan bisa membaur seumpama pembimbing dan sahabat untuk siswa.
- Pada implementasinya teori ini memfokuskan pada proses ketimbang hasil, berikut merupakan implementasi dan proses dari teori belajar humanistik:
- Merumuskan misi sparing yang jelas.
- Menumbuhkan perilaku berpikir kritis dan kreatif dan boleh memahami secara sadar intern penelaahan.
- Memotivasi perhatian pesuluh sehingga mereka boleh membiasakan secara mandiri.
- Mencari jalan agar siswa proaktif dalam proses pembelajaran menuntut siswa bagi bisa berkomitmen kerumahtanggaan menegakan keterbukaan dan kegembiraan.
Simak juga: Teori Belajar
Keistimewaan dan Kesuntukan Teori Humanistik
Kelebihan
- Petatar dengan sendirinya akan termotivasi dan merasa senang internal berlatih.
- Karena mengetahui jiwa dan cermin pikir siswa, suhu akan menerima mereka segala adanya.
- Siswa n kepunyaan maklumat yang berjasa.
- Teori humanistik memiliki karakter yang memfokuskan pada pengembangan sikap, khuluk, mental dan analitik.
- Siswa dalam jangka panjang bisa meraih potensi diri dengan baik.
- Salah satu ciri kemenangan penerapan teori belajar humanistik adalah siswa merasa termotivasi n domestik belajar
- Siswa akan mempunya pola pikir dan perasaan lembut nan yunior.
- Siswa akan memiliki mental yang awet dan berkarakter. Menjadi manusia selengkapnya nekat, kuat, independen dan bisa mengontrol kepribadiannya dengan penuh tanggung jawab.
- Pesuluh akan lebih inovatif dalam menguasai pembelajaran dengan gampang.
Kekurangan
- Buat siswa yang memiliki tren pasif dan kurang inisiatif n domestik membiasakan akan keteter dalam pengajian pengkajian.
- Penerapan teori belajar akan tersendat bila peserta tidak didukung dengan motivasi dan lingkungan yang baik.
- Penerapan teori akan langka lakukan di aktualisasi kerumahtanggaan bentuk nan kian efisien.
- Bagi siswa nan indolen bakal mendalami potensi diri akan tertinggal n domestik pembelajaran.
- Implementasi teori humanistik akan membuat murid menjurus bertambah mementingkan diri koteng.
- Keistimewaan temperatur dalam pertumbuhan khuluk siswa akan semakin berkurang.
- Faktor dari kejayaan pembelajaran kian berpengaruh atas tindakan siswa sendiri.
Deduksi
Teori belajar humanistik bisa menolong guru bikin bisa mencecah tujuan penelaahan puas cakupan yang lebih mendalam dan luas. Ini bisa menjadi inovasi nan efektif bikin guru dalam menguasai sisi yang harus dilaksanakan dan awalan lakukan meraih intensi.
Walaupun teori humanistik kian dekat dengan area bidang psikologi dan makulat tinimbang dengan area pendidikan yang mengakibatkan internal penerapan dan caranya masih rumit kerjakan dijabarkan dan dijadikan lebih taktis dan konkret.
Akan doang gagasan dari teori ini sangat bagus dalam rangka meningkatkan produktivitas individu untuk meraih potensi yang bertambah menang.
Detik pelaksanaan berlanjut, teori humanistik ini makin mengajak siswa untuk berpikir secara induktif berdasarkan sukma aktual dan siswa berperan proaktif dalam aktivitas membiasakan.
Dari pemaparan nan sudah dikemukakan pada seluruh artikel di atas. Bisa diuraikan beberapa penali singkatnya, yaitu:
- Teori belajar humanistik merupakan teori yang berlandaskan plong pendedahan yang menggarisbawahi prinsip dan ancang bakal manusia intern meraih potensi seluas dan sedalam kali bikin menjadi manusia seutuhnya.
- Setelah implementasi bermula teori humanistik, siswa dicita-citakan akan mampu menjadi seorang individu nan proaktif, nekat, percaya diri, netral dan memiliki ketangkasan
self control
nan baik tanpa harus menyampuk resan, etika, kesopansantunan, norma yang berlaku pada lingkungan. - Bidang yang diperhatikan dalam teori belajar humanistik adalah progres karakter puas hamba allah. Berpusat pada pengembangan potensi manusia bakal dapat menemukan kapasitas yang mereka miliki semaksimal boleh jadi.
- Dalam penerapan teori Humanisme ini materi dengan karakter pengembangan sikap, mental, kepribadian dan penggalian perilaku sosial sangatlah kompatibel. Karena materi tersebut sangat tercalit dengan peralihan turunan.
Source: https://www.tripven.com/teori-belajar-humanistik/