Pola pikir deduktif secara sederhana dapat dikatakan sebagai pemikiran yang berpangkal berpangkal peristiwa yang bersifat umum diterapkan alias diarahkan kepada situasi yang bersifat khusus. Makanya karena itu, dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran deduktif merupakan pembelajaran nan dalam prosesnya mengasihkan pengetahuan awam nan kemudian diarahkan condong pada teoretis-komplet khusus untuk melengkapinya. Dengan kata lain, pendekatan deduktif merupakan pendedahan yang besifat formal dan menjatah tekanan pada penataan yang runut.

Pengertian Pendekatan Deduktif

Pendekatan deduktif adalah riuk satu pendekatan berdasarkan resan-aturan yang sudah disepakati. Pendekatan pembelajaran deduktif adalah pengajian pengkajian dengan cara nanang yang bertolak dari pernyataan yang bersifat mahajana, buat selanjutnya menarik kesimpulan yang bersifat khusus (Busrah, 2022, hlm. 5).

Selanjutnya, Sutrisman & Tambunan (1987) mendefinisikan pendekatan deduktif bagaikan satu cara mengajar nan dikembangkan berdasarkan penalaran deduktif, yakni pendekatan nan dimulai dari definisi kemudian diikuti dengan acuan-contohnya nan relevan.

Dari penjelasan beberapa pendapat diatas, bisa diambil kesimpulan bahwa pendekatan deduktif merupakan prinsip berfikir pecah kejadian yang bersifat masyarakat yaitu hadiah penjelasan tentang pembelajaran (rumus alias teori) ke hal-hal yang bertabiat idiosinkratis yaitu faktual penerapan rumus atau teori tersebut (internal bentuk contoh-contoh khas).

Pembelajaran dengan pendekatan deduktif juga adakalanya sering disebut pengajian pengkajian tradisional, yaitu guru memulai dengan teori-teori dan meningkat ke penerapan teori (eksemplar). Pembelajaran dengan pendekatan deduktif juga berfaedah mementingkan plong guru mentransfer embaran atau pesiaran kepada pesuluh.

Mungkin hari ini transfer guna-guna merupakan keadaan yang selalu ingin dihindari oleh pendidik dalam melaksanakan pembelajaran. Namun, privat praktiknya, kenyataannya peristiwa ini masih teguh dan harus dilakukan. Semata-mata saja, jika pengajian pengkajian namun mengandalkan transfer ilmu, ekstrak berusul tujuan utama pembelajaran tidak akan tercapai. Oleh karena itu, pendekatan deduktif akan tetap digunakan dalam taraf yang enggak berlebihan pada model pembelajaran termutakhir sekali pun.

Karakteristik Pendekatan Deduktif

Bransford (dalam Prince dan Felder) mengerjakan penggalian dibidang psikologi dan neurologi. Temuannya adalah: ”All new learning involves transfer of information based on previous learning”, artinya semua pengajian pengkajian yunior melibatkan transfer informasi berbasis penataran sebelumnya. Pendekatan deduktif yaitu pemberian penjelasan mengenai prinsip-kaidah isi pembelajaran, kemudian dijelaskan dalam bentuk penerapannya maupun eksemplar-contohnya dalam situasi tertentu.

Pendekatan ini menjelaskan teoritis ke susuk realistis atau menjelaskan peristiwa-situasi yang bertabiat umum ke yang bersifat khusus. Guru menguraikan teori-teori nan sudah lalu ditemui oleh para ahli, kemudian menjabarkan kenyataan yang terjadi maupun mengambil contoh-contoh nyata yang bersambung langsung dengan teori tersebut.

Menurut Herman Hudoyo intern Rohim (2010, hlm. 7-8) pendekatan deduktif akan kian memudahkan perseta didik menganyam konsep yang diajarkan jika diterapkan pada kelas nan tepat (baik) dan masa yang dibutuhkan privat pembelajarannya adv amat singkat.

Jika pendekatan ini dikombinasikan dengan metode penerimaan yang tepat maka dapat meningkatkan keberhasilan privat mencecah tujuan sparing. Pendekatan ini lebih menonjolkan sreg ingatan siswa, dan siswa berperilaku pasif tetapi mendengarkan dan menurut pada lengkap pengajaran yang disajikan oleh pendidiknya cuma.

Beralaskan penjelasan di atas, boleh disimpulkan bahwa pendekatan deduktif punya karekteristik seumpama berikut.

  1. Pendedahan yang menekankan puas guru mentransfer pesiaran atau keterangan kepada siswa (substansial pemaparan penyamarataan, definisi dan penjelasan istilah-istilah), yaitu condong berorientasi sreg perolehan materi.
  2. Dilandasi suatu pemikiran bahwa proses pembelajaran akan bepergian dengan baik bila siswa telah mengetahui kawasan persoalannya dan konsep dasarnya.
  3. Mengklarifikasi hal-hal yang bersifat mahajana ke yang bersifat unik yakni guru mengasihkan materi dan kemudian memberika teladan-hipotetis soalnya.
  4. Makin menekankan perhatian pesuluh dan siswa berkarakter pasif dalam kegiatan pembelajaran. Guru berperan banyak privat kegiatan pembelajaran, peserta hanya menurut cermin pengajaran yang disajikan maka itu gurunya.

Ancang-Persiapan Pendekatan Deduktif

Pendekatan penelaahan deduktif dapat dimulai dengan suhu menentukan materi pembelajaran nan akan dipelajari oleh siswa sehingga konsep atau prinsip (teorema atau rumus) yang disampaikan sesuai dengan materi, menjelaskan secara rinci kepada siswa teorema atau rumus dan definisi teoretis dengan pembuktiannya, dan kemudian guru menyerahkan contoh-contoh pertanyaan nan sesuai dengan penerapan teorema atau rumus-rumus tersebut kepada murid.

Langkah-langkah yang dapat digunakan dalam pendekatan deduktif kerumahtanggaan penelaahan yakni seumpama berikut.

  1. Memilih konsep, prinsip, resan yang akan disajikan.
  2. Menyajikan aturan, pendirian yang berifat publik, lengkap dengan definisi dan buktinya.
  3. Disajikan lengkap-contoh istimewa agar peserta ajar bisa menyusun wasilah antara kejadian khusus dengan kebiasaan mandu umum.
  4. Disajikan bukti-bukti untuk menunjang atau menyorong kesimpulan bahwa keadaan khusus itu merupakan gambaran bermula keadaan umum.

Teks

  1. Busrah, M. 2022. “Pendedahan Deduktif pada Pembelajaran Alkana”. Sulawesi Selatan. Tulangtulangan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP). hal. 5, http://www.lpmpsulsel.net/v2/attachments/145_pembelajaran%20deduktif.pdf
  2. Eggen, Paul. D. (1979). Strategies For Teacher. New York :_Eaglewood CliffS, Prentice-Hall r’nc.
  3. Rahmawati, Daryanto. (2015). Teori Sparing dan Proses Penelaahan Yang Menggembleng. Yogyakarta : Penerbit Gavamedia
  4. Sutrisman dan G. Tambunan. (1987). Pengajaran Ilmu hitung. Jakarta: Penerbit Karunika Perguruan tinggi Terbuka.