Contoh Pembelajaran Bahasa Indonesia Terpadu Di Sd

Pada tahap ini master perlu mencermati isi/materi pokok dan kompetensi asal untuk beberapa mata pelajaran dalam kelas bawah dan semester yang sama yang pembelajarannya akan dipadukan andai: Matematika dan Bahasa Indonesia. Pilihlah suatu tema yang dapat mempersatukan kompetensi-kompetensi tersebut, bagaikan tema akan halnya komunikasi.

Bahasa Indonesia Matematika

– Kompetensi radiks TEMA – Kompetensi dasar

membaca bersuara Mengerjakan usaha hitung

– Materi bilangan dengan

Referensi Pendek menggunakannya dalam

– Hasil belajar pemecahan komplikasi

Membaca pustaka pendek – Materi

dengan pelafalan yang Operasi hitung bilangan

tepat sehingga mudah – Hasil sparing

dipahami manusia lain. Melakukan penghitungan

dan pengurangan bilangan

Setelah jaringan topik/ tema terwujud maka susunlah kerangka penataran sesuai dengan alokasi waktu yang telah disusun dalam silabus.

Contoh Kerangka Pembelajaran :

Tema : Komunikasi

Ain pelajaran : Matematika dan Bahasa Indonesia Kelas/semester : II/1

Waktu : 1 pertemuan (2 jam pelajaran @ 35 menit)

Kompetensi dasar :- Melakukan operasi hitung kadar dan menggunakannya dalam pemisahan problem

– Membaca bersuara Materi : – Persuasi hitung bilangan

– pustaka pendek

Jabaran materi : – Operasi penjumlahan – Membaca teks singkat

Hasil membiasakan – Mengamalkan penjumlahan dan pengurangan bilangan – Membaca wacana ringkas dengan mengaibkan pelafalan dan intonasi yang tepat sehingga mudah dipahami turunan

lain.

Ancang Pendedahan 1. Kegiatan Awal

a. Guru menjelaskan tentang intensi pembelajaran yang dibahasakan dengan bahasa anak agar mudah dipahami.

Contoh

“Momongan-anak hari ini kita akan berlatih bersabda-cakap maupun berkomunikasi ” Dengan siapa saja hari ini ia berkomunikasi ? “Siapa yang tahu kelebihan komunikasi?” b. Pemberian cemeti membiasakan kepada anak misal dengan memberikan arwah dan pujian.

c. Guru memberikan apersepsi dengan prinsip memasang gambar beberapa binatang, misal mandung yang menggambarkan penjumlahan 2 takdir nan telah dipelajari siswa di kelas bawah 1. Coba ceritakan apa yang kamu tatap puas gambar itu!

2. Kegiatan Inti

a. Masing-masing pelajar menyimak teks yang diberikan guru dengan judul “Berkunjung ke Rumah Paman” (lihat tambahan )

b. Seorang siswa diberi tugas untuk membaca teks dan n antipoda lainnya menyimak c. Temperatur menyunting lafal dan intonasi dari teks siswa yang kurang

d. Soal jawab tentang isi bacaan(lihat pelengkap )

e. Petatar diberi tugas bikin menentukan hasil pencacahan dari pertanyaan yang diberikan guru secara turunan dan mengkomunikasikan kesannya (lihat lampiran 4)

3. Kegiatan Akhir

a. Guru menjatah tugas sejumlah siswa untuk menuliskan hasil pekerjaannya b. Guru membagi PR Matematika mengenai penjumlahan

Sumber Bahan

• Kancing paket Matematika jilid 2A • Kancing- buku Bahasa Indonesia • GBPP Matematika Kurikulum 2004 • GBPP Bahasa Indonesia Kurikulum 2004

Penilaian

• Penilaian proses (saat membaca teks dan tanya jawab) • Penilaian tertulis (detik mengamalkan soal-soal penghitungan)

Lampiran Bahan Pelajaran

Berkunjung ke Kondominium Paman

Dhika dan Dhiar berkunjung ke flat Om di desa Di perjalanan mereka melihat sawah yang terpajang luas Tertumbuk pandangan Kelongsong Bersawah menggembala kambing

Sampai di rumah Paman, hari sudah magrib

Kebetulan Mamanda sedang menjatah makan itik dan ayamnya Dhika bertanya: “Berapa ekor itiknya Paman?”

“Lima puluh ekor,” jawab Paman

Dhiar menyelang, ”Berapa banyak telurnya sehari Paman?”

“Wah, takdirnya itik telurnya sahaja empat desimal panca butiran dan ayam telurnya dua puluh butir,” jawab Om serampak tesenyum.

“Mamak, bolehkah ayamnya dipotong?” tanya Dhiar

“Udara murni…tidak. Ayam petelur cuma boleh dipotong kalau mutakadim tidak berbuah lagi,” jelas Om.

“Yuk momongan-anak, kita mendaki ke flat. Bibi telah menunggu dan menyisihkan mamalan untuk kalian” anjing hutan Mamanda.

Wawanrembuk isi bacaan

1. Bisa jadi yang berkunjung ke rumah mamanda?

2. Segala yang dilihat Dhika dan Dhiar dalam perjalanan? 3. Berapa ekor banyaknya itik pakcik?

4. Berapa ekor banyaknya ayam jago paman?

5. Berapa ekor total binatang peliharaan paman? 6. Berapa butir banyaknya telur itik om sehari? 7. Berapa butir banyaknya telur ayam paman sehari?

8. Berapa butiran jumlah telur itik dan ayam jago paman sehari?

Untuk meningkatkan kognisi Engkau, buat latihan berikut!

1. Mengapa paradigma pendedahan bahasa menyeluruh ( whole language) terlampau sesuai bagi pembelajaran di SD kelas rendah!

2. Sebutkan teladan-model pendedahan terpadu dan perbedaan model-paradigma tersebut!

RANGKUMAN

1. Model pendedahan bahasa universal (Whole Language) pada hakikatnya pembelajaran yang mengutamakan pengintegrasian kemampuan berbahasa (mendengar, mengomong, membaca, menulis) dan onderdil kebahasaan (pengelolaan bunyi, tata bentuk, pengelolaan kalimat, tata makna) dengan bidang yang alami, holistik (tidak fragmentaris) dan bermakna. Intern pendekatan ini pelajar didorong menggunakan bahasa, baik lisan (bercakap-rupawan, bercerita) atau tulisan (merencana cerita, puisi atau drama tersisa)

2.Ciri-ciri pendekatan bahasa menyeluruh (Whole Language) bagaikan berikut ; 1. Menyeluruh (Whole/Coorperative Eksperances)

2. Berharga (Meaningful) 3. Berfungsi (Function)

4. Alamiah (Natural/Authentic)

3. Model Penerimaan Terpadu

Keterpaduan mata tutorial Bahasa Indonesia dengan mata les lainnya dapat berlangsung dalam beberapa bentuk :

a.Transendental keterhubungan (connected) b.Model jaring laba-laba (webbed)

c.Model keterpaduan (integrated).

Tes Formatif

Pilih riuk satu jawaban yang Engkau anggap paling tepat dari beberapa alternatif jawaban nan disediakan!

1. Kelebihan pendekatan ”Whole Language”, tertera di bawah ini, kecuali … A. Melibatkan majemuk juru meres kebudayaan.

B. Melibatkan lingkungan dan pengalaman nyata yang dialami anak-anak. C. Pengutaraan menyeluruh dan melibatkan berbagai disiplin ilmu.

D.Menggunakan tematik, programnya disusun berlandaskan pendekatan fungsional serta membidas kronologi anak.

2.Pelopor pendekatan”Whole Language” … A. Waston dan Goodman

B. Harrte dan Burke C. Piaget dan Skinner D. Jerome dan Doroty

3. Dekade diperkenalkan pendekatan “Whole Language”… A. dekade 60-an

B. dekade 70-an C. sepuluh tahun 80-an D. dasawarsa 90-an

4. Ciri pendekatan ”Whole Language”tertera di bawah ini, kecuali… A.Menyeluruh (Whole/Coorperative Eksperances)

B.Penting (Meanigful) C.Berfungsi (Function) D.Konseptual (Conceptual)

5.Keterpaduan alat penglihatan pelajaran Bahasa Indonesia dengan mata pelajaran lainnya dapat berlangsung intern sejumlah tulangtulangan di bawah ini, kecuali…

A. teoretis pemusatan (concentrate) B.model keterhubungan (connected) .C.kamil bantau gonggo (webbed) D.model keterpaduan (integrated).

6.Model keterpaduan (integrated) terlihat dalam hal keterpaduan… A. tema

B. suku cadang C. bidang studi D. pamrih

7.Salah satu manfaat model pembelajaran ”integrated”… A. menghemat waktu

B. menghemat biaya

C. menghilangkan taruh tindih sasaran pelajaran D. menghilangkan kerancuan bahasa

8.Pendekatan bahasa menyeluruh memperalat lingkungan…. kerjakan petatar SD. A. bendera pedesaan

B. faktual sesuai konteks anak C. ayah bunda

D. alam perkotaan

9. Murid SD kelas rendah memandang sesuatu secara keseluruhan alias bukan segmental, istilah lain enggak parsial…

A. holistik B. fungsional C. integratif D. interaksional

10. Contoh pembelajaran bahasa yang fungsional dan bermakna di SD papan bawah rendah tertulis di radiks ini, kecuali…

A. berkata-cakap tentang pengalaman sehari-hari B. pertanyaan jawab tentang hobi/kesukaan

C. bercerita adapun keluarga D. membersihkan teori pidato

Cocokanlah jawaban Anda dengan buku Jawaban Tes Formatif 3 nan terdapat pada bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat pendudukan Anda terhadap materi kegiatan belajar 3.

Rumus:

Tingkat Penguasaan = Total jawaban Anda yang benar X 100% 10

90 – 100 % = baik sekali 80 – 89 % = baik 70 – 79 % = menengah < 70 % = kurang

Apabila tingkat perebutan Anda telah mencapai 80% ke atas, Ia dapat meneruskan pada kegiatan belajar seterusnya, tetapi apabila tingkat aneksasi Beliau kurang dari 80%, Anda harus mempelajari kembali kegiatan belajar 3, terutama bagian yang belum Anda kuasai.

Pokok Jawaban Testimoni Formatif

Tes Formatif 1

1) B (Setiap anak sudah memiliki gawai masukan bahasa (LAD ) 2) DKritik bahasa tidak termasuk pendekatan bahasa).

3) D (Struktural).

4) A (Keterampilan dasar).

5) D (Sebab terpadu lintas bidang pengkhususan sangat sesuai bagi siswa kelas bawah sedikit. 6) C (CBSA harus melibatkan: awak, mental, intelektual, emosional

7) A (Keterampilan proses berfingsi:menemukan dan meluaskan konsep) 8) A (merefleksi)

9) C (menyusun syair ialah penerapam kecekatan proses) 10) D (wahana enggak penentu internal kegiatan berbahasa).

Tes Formatif 2

1) D (Pembelian bahan, tak bagian dari metode penataran).

2) A (Metode sambil, sebab guru mengajar langsung melalui bahasa nan akan diajarkan).

3) B (Metode linguistik).

4) C (Teknik sinektik bertujuan agar pelajar aktif).

5) D (Karyawisata bertujuan mudah-mudahan anak mengenal lingkungan secara berupa). 6) D (Momongan tak diharapkan senantiasa ki mawas perbuatan orang bukan dalam

kesehariannya).

7) D ( Metode saintifik tidak sama dengan holistic method). 8) A (Structural Analitic Sintetic).

9) A (Sinektik adalah strategi bagi menciptakan papan bawah menjadi suatu masyarakat intelektual).

10) C (Bibahasa maknanya dua bahasa sekaligus diajarkan).
Pembenaran Formatif 3

1) A (Pendekatan Whole Language bukan melibatkan pakar kebudayaan).
2)

B (Biang keladi pendekatan Whole Language: Harrte dan Burke).

3) B (Sreg tahun 70-an).

4) D (Konseptual tidak termasuk Pendekatan Bahasa Menyeluruh). 5) A (Acuan pemusatan bukan istilah penataran terpadu).

6) C (Pembelajaran terpadu tampak dalam keterpaduan bidang studi (Lintas Bidang Pengkhususan).

7) C (Pembelajaran terpadu menyejukkan titip tindih bahan pencekokan pendoktrinan di SD Kelas Rendah).

8) B (Pendekatan Bahasa Menyeluruh menggunakan mileu nyata sesuai konteks anak.

9) A (Siswa sekolah sumber akar dianggap masih holistik).

10) D (Mengklarifikasi teori lektur, kurang fungsional kerumahtanggaan pembelajaran bahasa di sekolah dasar).

Glosarium

1. Luwes : lentur, variabel

2. Fungsional : dilihat dari segi kebaikan

3. Holistik : keseluruhan lebih penting daripada bagian 4. Cendekiawan : cerdas; memiliki kecendekiaan jenjang

5.Karakteristik : mempunyai adat khas sesuai perwatakan tertentu 6. Konteks : keadaan nan ada hubungannya dengan suatu kejadian 7. Kronologis : menurut cumbu periode

8. Linguistik : ilmu akan halnya bahasa

9. Model Pendedahan : rencana mengajar yang memperlihatkan pola tertentu 10. Natural : alamiah

Source: https://123dok.com/article/contoh-model-pembelajaran-terpadu-tematik-untuk-kelas-ii.eqo1d0mz




banner

×