Cara Mengetahui Koordinat Lokasi Di Google Maps

Eksemplar Penerapan Konsep Geografi internal Kehidupan Sehari-waktu
– Aji-aji Ilmu permukaan bumi umumnya dipelajari detik seorang pelajar menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA).

Istilah tersebut ternyata telah dikembangkan semenjak abad ke abad kerjakan menghasilkan kajian, pendekatan, hingga konsep. Melewati 10 konsep ilmu permukaan bumi, kelangsungan hidup manusia rupanya dapat menjadi lebih mudah.

Mengenal Apa itu Konsep Geografi?

Pada intinya, geografi berkaitan erat dengan semua bagan dan fenomena nan berkaitan dengan umbul-umbul. Fenomena tersebut terjadi di dunia, baik di salutan biosfer, litosfer, atmosfer, hidrosfer, dan antroposfer.

Perkenalan awal semula bagi bidang geografi, mulai dari beabtuan dan pembentukannya, sistem manajemen matahari, cuaca dan iklim, dan masih banyak pula lagi bisa ia temukan pada muslihat Ensiklopedia Ilmu permukaan bumi Dengan Kar Dunia Cermin.

beli sekarang

Untuk mengkaji semua fenomena yang terjadi, maka ilmu permukaan bumi gelojoh menggunakan nan namanya konsep. Diambil dari kesamaan tutul pandang mulai sejak kajian dan definisi yang mutakadim dibahas, muncullah konsep esensial lakukan membuka suatu gambaran.

Menurut Nursid Sumaatmadja, konsep geografi merupakan cermin mujarad nan terserah kaitannya erat dengan ilmu yang dinamai Geografi. Konsep geografi terbagi menjadi 10 putaran. Banyak orang biasanya akan menuju kesulitan untuk mengingatnya, sementara itu suka-suka cara mudah cak bagi itu. Caranya yaitu dengan memperalat jembatan keledai, yakni ‘JaKet Mr. PoLo DIAnggo NiKen KeKait Karung’. Rumusnya merupakan sebagai berikut.

Ja : Jarak
Ket : Keterjangkauan
Mr : Morfologi
Po : Paradigma
Lo : Lokasi
D : Diferensiasi Area
I : Interaksi dan Interpedensi
Anggo : Aglomerasi
NiKen : Angka Kegunaan
Kekait Karung : Keterkaitan Keruangan

Mudah, bukan? Urutannya menjadi lebih jelas dan singkatan-kependekan nan dibuat sangat menyenangkan untuk diingat. Untuk lebih jelasnya, pahami pembahasan mulai sejak masing-masing konsep berikut.

Makin lanjut : 10 Konsep Ilmu permukaan bumi

Contoh Penerapan Konsep Geografi

1. Konsep Jarak

contoh penerapan konsep jarak

Konsep jarak yaitu konsep nan terdiri atas dua tempat dan mengacu pada ruang. Atau, dapat diartikan sebagai jarak yang membentang adalah panjang bermula dua bekas. Konsep jarak ini ternyata masih terbagi menjadi dua, ialah absolut dan relatif.

Jarak absolut ialah ruang atau sela antara dua lokasi yang dijelaskan, diterapkan melalui ukuran panjang. Satuan ukuran yang dipakai adalah meter (m), kilometer (km), alias dapat disesuaikan dengan ukuran yang ingin digunakan dan mudah diterapkan. Jarak ini tidak dapat diubah-ubah dan bersifat konstan, berbeda dengan jarak relatif yang merupakan jarak tempuh dan menunggangi satuan periode, seperti lamanya.

Jarak relatif dapat berubah-tukar, tergantung dengan transportasi alias cara segala apa nan digunakan untuk melakukan penjelajahan. Kamil nyatanya seorang telah lumrah dilakukan banyak orang dan diterapkan dalam spirit sehari-hari. Misalnya, detik menggunakan aplikasi Google Maps atau peta digital di ponsel.

Jarak dari Bandung ke monumen kebangsaan takdirnya dilihat dari petisi, akan ada beberapa data yang ditampilkan. Pertama, satuan jarak dari tutul keberangkatan dengan intensi adalah 165 km, kemudian pula ditunjukkan jarak kompensasi jika menggunakan beberapa pilihan kendaraan, dengan penggerak, mobil, kereta jago merah, atau berjalan kaki. Periode yang dibutuhkan pasti farik dengan kendaraan yang berbeda-tikai. Di sini akan tertentang jelas perbedaan antara jarak absolut dengan relatif.

Konsep ini berkaitan rapat persaudaraan dengan lokasi perumpamaan pemenuhan kebutuhan rahasia kehidupan, pengangkutan barang, dan pula penumpang. Misalnya, lokasi antara jarak dan pemukiman penduduk.

Jarak yang dibutuhkan seyogiannya sampai ke sana adalah 1-5 km. Pecah jarak tersebut, pengunjung pasar boleh menghemat biaya bikin transportasi, memudahkan bagi pengangkutan barang, serta menghemat waktu yang dibutuhkan.

Konsep relatif juga dapat ditentukan dengan eceran hari, seperti menit, saat, dan jam. Contoh penerapan bukan, biasanya ditemukan intern sebuah kartu pesawat. Informasi terkait jam penerbangan, misalnya dari Surabaya ke Yogyakarta membutuhkan waktu 1 jam 10 menit. Namun, pesiaran tersebut belum tentu, mengingat penerbangan dapat terhambat karena kondisi cuaca.

2. Konsep Keterjangkauan

Konsep yang satu ini makin mengacu pada fasilitas kerjakan mencapai sebuah objek. Dominasi terbesarnya tentu datang dari hal atau kondisi provinsi yang sedang ditempati. Sarana transportasi maupun alat komunikasi adv amat berwibawa lega keterjangkauan ini. Contohnya, ketika menengah melakukan pengembaraan destinasi atau berlibur ke dua palagan yang berbeda, seperti planetarium Jakarta dan Desa Pariwisata Baduy di Banten.

Nilai keterjangkauan bersumber kedua medan ini berbeda. Jika seseorang ingin pergi ke planetarium, transportasi nan dikendarai adalah mobil atau kendaraan lainnya cak bagi sampai di gelanggang maksud. Jika pergi ke Baduy, wisatawan lain hanya membutuhkan mobil, motor, maupun alat angkut lainnya, hanya pun harus menuntut ganti rugi beberapa lokasi dengan bepergian suku.

Contoh lainnya di sejumlah musibah, banyak bantuan nan selit belit didistribusikan ke bekas terjadinya bencana. Misalnya, karena dipengaruhi oleh medan nan susah atau perkembangan nan plus sulit untuk dilalui, mengakibatkan sejumlah pertolongan akan melewati proses yang lebih lama dan pelik.

Selain kamil-contoh tersebut, penerapan konsep keterjangkauan dapat dipergunakan detik seseorang akan membeli tanah. Misalnya, harga tanah yang lokasinya dekat urut-urutan raya akan lebih mahal, daripada yang jauh dari jalan raya. Perbedaan tersebut kulur karena adanya akal masuk lokasi yang berlainan.

Rumah yang dekat dengan jalan raya akan kian mudah mendapat transportasi maupun diketahui orang-turunan ketika berjualan. Seumpama contoh lainnya, yakni harga beras di Pulau Papua yang lebih mahal, mulai sejak pulau-pulau terpencil. Karena perbedaan itulah, masyarakat akan mengetahui, area mana saja yang sulit diakses alias dijumpai produsen.

3. Ilmu bentuk kata

Terbentuknya paras bumi pastinya dipengaruhi maka dari itu proses pataka, bersama-sama tindakan hamba allah. Misalnya, terwalak pegunungan, pantai, sungai, sebagainya yang jika dipengaruhi oleh tindakan negatif individu, akan berakibat plong kerusakan. Selain itu, konsep ilmu bentuk kata juga damping kaitannya dengan faktor pengikisan, sedimentasi atau penggunaan lahan, ketebalan lahan, serta penggunaan air.

Pada tumbuhan, ilmu bentuk kata bisa memberikan tuntunan n domestik mendeskripsikan bertaruk-tumbuhan. Seterusnya mengenai hal ini dapat kamu pelajari pada anak kunci Morfologi Tumbuhan.

beli sekarang

Konsep ini juga melicinkan untuk mengetahui potensi terbit sebuah persil. Contohnya, saat seorang individu punya sebidang lahan pada wilayah yang memiliki kemiringan lereng cukup curam, maka petak tersebut lain setuju untuk digunakan dalam membangun rumah. Hal tersebut akan berpotensi pada terjadinya kapling longsor. Dataran tinggi di Dieng juga dapat menjadi salah suatu gambarannya, di mana bentuk permukaan manjapada pada keadaan alam tersebut tampak seperti gunung-gunung.

Sebenarnya, tidak perlu jauh-jauh bakal memikirkan contoh-contoh tersebut. Tanda di pemuatan fon ‘urut-urutan menanjak’ atau ‘jalan melandai’ boleh memberi himbauan jelas cak bagi para pengendara. Peringatan tersebut dipasang supaya pengendara, malah pedestrian boleh berhati-hati meski selamat. Provinsi tersebut nyatanya yang menjadi interaksi kausalitas antar wilayah dan berkembang sampai ratu selanjutnya. Lebih lengkapnya lagi boleh dilihat pada buku yang satu ini.

4. Konsep Pola

Jika bicara adapun konsep pola, pastinya tercalit dengan susunan alias penyebaran fenomena yang terjadi di muka dunia. Fenomena tersebut bisa aktual aliran sungai, diversifikasi tanah, curah hujan, persebaran vegetasi tumbuhan, dan masih banyak lagi. Gejala standard tentunya berlainan dengan gejala sosial yang dipengaruhi pemukiman, mata pencaharian, tipe perumahan yang ditempati penghuni, alias diseminasi penduduk.

Contoh yang minimum mudah diamati adalah bagaimana sirkulasi pemukiman warga yang pun bisa kamu pelajari melalui muslihat Population Policy: Konsep dan Teori dibawah ini.

beli sekarang

Cak semau arketipe pemukiman warga yang bentuknya memanjang, mengikuti garis pantai. Saja, cak semau pula nan memanjang dan menirukan sebelah berpunca jalan raya.

Mata pencaharian penduduk boleh dipengaruhi oleh kondisi geografis, terlebih yang sangat mengandalkan bantuan alam. Misalnya, penangkap ikan nan tinggal di seputar pesisir rantau akan memepas dan menjadikan aktivitas tersebut andai mata pencahariannya. Insan-orang yang tinggal di dataran janjang bisa bertegal, memanen, dan mendedahkan peluang usahanya dengan promosi habis sarana sosial.

5. Konsep Lokasi

Konsep lokasi akan mengacu pada sebuah titik yang berada di muka bumi, tercalit dengan kedudukan sebuah target. Konsep yang suatu ini menjadi konsep utama dalam menjawab pertanyaan ‘di mana?’ Untuk menentukannya dengan mudah, maka konsep terbagi menjadi dua, yakni despotis dan relatif. Lokasi totaliter ditentukan bersumber garis lintang atau bujur, bertabiat setia dan tidak berpindah-pindah karena berpedoman puas garis geografis bumi.

Contohnya adalah lokasi adikara Indonesia yang terwalak di antara 6°LU atau lintang lor dan 11°LS sebagai lintang selatan, hingga 95°BT (Bujur Timur) dan 141°BT (Bujur Timur). Artinya, Indonesia berada posisi strategis antara persilangan maupun percaturan kebijakan mayapada.

Konseptual lainnya adalah detik PPDB yang dilaksanakan kemarin, ada permintaan bakal mengisi data lokasi atau koordinat berpokok rumah masing-masing. Contoh yang suatu ini sekali lagi termaktub lokasi absolut, di mana lokasi rumah berada pada noktah tertentu yang enggak akan berubah, lokasi nan berkaitan dengan garis lintang dan bujur.

Berlainan dengan lokasi relatif yang memperlihatkan posisi sesuatu, bersendikan kondisi dan peristiwa provinsi sekitarnya. Lokasi ini bisa berubah sesuai sudut pandang penggunaannya. Misalnya, lokasi relatif Indonesia nan subur di antara dua benua, ialah Asia dan Australia, kemudian berada juga di antara dua samudra, Samudra Hindia dan Osean Pasifik.

banner-promo-gramedia-sma

6. Konsep Diferensiasi Daerah

Konsep ini mengistimewakan pada area-daerah nan berlambak di muka bumi, berbeda antara satu dengan nan lainnya. Setiap wilayah mempunyai karakteristik dan keunikannya sendiri yang solo.

Contohnya adalah pemukim di daerah rantau. Sebagian besarnya pasti bermata pencaharian sebagai penjala karena sesuai dengan kondisi alamnya yang berupa dataran tekor dan dekat dengan laut, padahal daerah pegunungan bermata pencaharian laksana petani karena memang tanah ataupun iklimnya sangat cocok bagi daerah pertanian. Ada perbedaan yang ragil di antara dua lokasi tersebut.

Karena memiliki karakteristiknya sendiri, kedua kawasan nan menjadi sasaran dapat mengamalkan hubungan imbang balik. Hubungan atau kerjasama tersebut akan menimbulkan dampak yang menguntungkan. Istilahnya adalah saling melengkapi untuk memenuhi kebutuhan kedua belah pihak. Misalnya, daerah tingkat dan desa memiliki perbedaan yang cukup signifikan, di mana kota punya fasilitas bertamadun, sedangkan di desa sebaliknya.

Keduanya sama-sama memproduksi sesuatu sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan, tetapi n domestik konteks berbeda. Kota menghasilkan barang pokok kerjakan berjalannya industri, sedangkan desa memproduksi sumber alas dan incaran bakunya.

Karena itulah, kota sangat membutuhkan desa bakal memenuhi kebutuhan sayur dan biji kemaluan. Desa juga membutuhkan kota ketika mengharapkan fasilitas kesegaran yang lebih lengkap. Indonesia kembali memiliki mata air daya alam yang melimpah berpokok bineka distrik, seperti Pulau Jawa sebagai penghasil beras dan Kalimantan kerjakan gawang.

7. Konsep Interdependensi dan Interaksi

Hubungan timbal balik ataupun saling ketagihan antar dua wilayah adalah pengertian berbunga konsep interaksi alias interdependensi. Menginjak dari perbedaan antar wilayah tersebut, pembahasan sebelumnya adapun diferensiasi kawasan, maka akan muncul interaksi nan bisa menjadi dampak menguntungkan mulai sejak masing-masing kewedanan.

Misalnya, kota dan desa. Adanya perbedaan karakteristik antar dua distrik tersebut akan memunculkan independensi dan timbal benyot yang bisa menguntungkan. Ii kabupaten membutuhkan desa sebagai pemasok bulan-bulanan makanan, sedangkan desa membutuhkan ii kabupaten sebagai pemasok bahan jadi, seperti pakaian, teknologi, dan tak sebagainya.

8. Konsep Aglomerasi

Konsep ini mengacu pada kecondongan fenomena yang dikelompokkan menjadi target pada sebuah area, seperti pemukiman yang memusat berkelompok pada wilayah subur dan asri. Model familiarnya yakni Cibaduyut yang merupakan sebuah sentra sepatu, lokasi tepatnya adalah di Kota Bandung. Upaya turunan dalam beradaptasi dengan lingkungannya, sehingga konsep nan suatu ini sering digunakan untuk mengkaji permasalahan sosial.

Misalnya, Tangerang yaitu sebuah kota dengan kronologi industri terbesar, bahkan dijuluki sebagai daerah tingkat 1000 industri. Atau, sebuah pemukiman di provinsi perkotaan nan penduduknya memiliki ekuivalensi asal provinsi atau budayanya, seperti masyarakat kampung cina.

9. Konsep Nilai Kegunaan

Konsep ini mengacu lega kemujaraban yang dimiliki sebuah tempat maupun kawasan nan memiliki kegunaan berbeda, berdasarkan fungsinya. Misalnya, di Ciater, Jawa Barat terletak sumber air erotis alami yang bisa dimanfaatkan bakal meningkatkan nilai guna wilayahnya. Ada kembali negeri puncak di Bogor yang memiliki ilmu saraf berupa distrik berbukit dengan pemandangan nan luhur, serta udaranya nan kalis.

Hal ini dapat menarik wisatawan untuk mengunjunginya, sehingga kewedanan ini bisa dijadikan sebagai daerah wisata. Contoh lainnya merupakan ketika merasa Madura terasa semakin cahang. Kawasan perbukitan di Wonosobo yang mempunyai banyak tanah dan sumber netra air. Karena itu, Pulau Madura yang panas bukan akan cocok bikin lahan pertanian, melainkan tambak garam.

Kaprikornus, konsep tersebut pasti n kepunyaan manfaatnya sendirisendiri bikin jiwa. Sebuah nilai guna yang memiliki potensi cak bagi dikembangkan, apalagi Indonesia sangatlah kaya akan kegagahan dan multiplisitas hayati.

Beberapa pantai, pohon mangrove, dan pendayagunaan luas bagi suket laut, potensinya masih belum menonjol alias meningkat. Sebenarnya, mangrove koteng enggak hanya penting kerjakan membendung abrasi maupun gempuran kilangangin kincir topan. Kalau potensinya ditekankan, mangrove lagi dapat menjadi arena tamasya yang kaya akan pemanfaatan.

Kalimantan lagi punya rimba tropis yang habis cocok kerjakan dijadikan habitat dabat-hewan langka. Itulah sebabnya, cagar alam dan hutan lindung di sana sangatlah dijaga. Sebagai contoh lainnya, kapling aluvial yang cocok buat dimanfaatkan makanya pembajak karena fertil.

10. Konsep Keterkaitan Kolom

Konsep ini menunjukkan tingkat hubungan antar provinsi. Hal ini menjorokkan terjadinya hubungan sebab-akibat. Intinya, pada konsep keterkaitan keruangan fenomena nan terjadi melibatkan dua wilayah atau lebih mudahnya detik cak semau sebuah alai-belai, seperti air sebak di satu wilayah nan berbuntut lega daerah lain atau sebutannya banjir pesanan.

Misalnya, Jakarta yang mendapatkan air bah kiriman dari Bogor. Kota tersebut merupakan dataran rendah, padahal Bogor ialah dataran tinggi. Air akan mengalir berbunga dataran tinggi ke dataran yang lebih rendah.

Selain mengetahui imbang perot antar ulas, seperti yang dijelaskan pada konsep interaksi atau keterkaitan keruangan, kajian geografi pun memberikan manifesto tersapu konteks Indonesia sebagai paksi nautikal mayapada. Khazanah liwa nan ada meliputi transportasi dunia nan menjadi aktif karena kestrategisan wilayah, khasanah dan keanekaragaman biota laut, serta pelancongan cak bagi kemaritiman jagat.

Selalu Ingat bahwa potensi nan ada bermoral-bersusila harus dilestarikan secara arif dan bijaksana maka dari itu seluruh warga Indonesia. Dari konsep geografi, pernyataan bahwa manusia tidak boleh hidup koteng menjadi tak terbantahkan. Saling mendukung bikin membuahkan hasil yang maksimal akan mengintensifkan toleransi dan kerja sama nan baik.

Rekomendasi Buku & Atikel Terkait Konsep Geografi

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital mutakhir nan mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengurus perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, jamiah, korporat, sampai tempat ibadah.”

logo eperpus

  • Custom log
  • Akal masuk ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Fasilitas dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Engkau
  • Tersedia dalam mimbar Android dan IOS
  • Tersaji fitur admin dashboard cak bagi meluluk laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Tuntutan aman, praktis, dan efisien

Source: https://www.gramedia.com/literasi/contoh-penerapan-konsep-geografi/




banner

×