Belajar Constraint Layout Android Studio

Penggunaan ConstraintLayout
– Hello guys, hello sobat Androidays.com yang kiranya selalu internal keadaan cegak, tenang dan tenteram, dilindungi pecah apa variasi bahaya dan keburukan serta rajin diberikan akomodasi rezeki. Kelihatannya ini admin akan berbagi ilmu tentang “Pendayagunaan ConstraintLayout lega Android Studio“. Yah, bagi developer yang sudah lalu n kepunyaan jam gugup yang cukup lama mungkin sering mendengar istilah “Nested Layout”. Nah, ConstraintLayout ini hadir sebagai salah satu solusi terbaik kerjakan mengatasi kelainan nested layout tersebut. Cak kenapa? Yuk kita temukan jawabannya di ulasan artikel berikut ini.

Apakah Nested Layout?

Ketika kita menyusun tampilan apliksi untuk Android sreg file xml, maka kita akan mengidas sebuah root maupun parent untuk menyusun
viewGroup
yang terdiri berpokok beberapa View. Kita bisa memilih Linearlayout untuk menyusun tampilan berbanjar kesamping atau secara vertikal kebawah. Selain itu juga ada Relativelayout untuk mengekspresikan tampilan dengan lebih fleksibel. Plong relativelayout kita dapat menyusun view bertambah relatif, Posisi setiap tampilan dapat ditentukan umpama posisi relatif terhadap elemen yang setara (seperti di sebelah kiri atau di dasar tampilan enggak) atau di posisi nisbi terhadap RelativeLayout induk (seperti sejajar dengan bagian radiks, kiri, maupun tengah). Kemudian apa itu

Nested Layout

adalah kondisi di mana sebuah parent layout yang mempunyai parent layout lagi di dalamnya sehingga membentuk gundukan layout nan kemungkinan kerumahtanggaan. Sama dengan tampilan dibawah ini.

source:
https://www.dicoding.com

Layout nan didalamnya ada layout, didalamnya ada layout lagi, nan didalamnya ada layout kembali, hmm… . Beberapa kali mungkin kita ditemui layout semacam itu ketika develop tuntutan android. Terutama memperalat LinearLayout dengan layout_weightnya, Karena Linearlayout memang cukup praktis dan mudah dipahami makanya para pemula. Sampai akhirnya cak semau Warning yang cerbak keluar setiap mewujudkan layout begitu, sekiranya tidak salah bunyinya :


Nested Weight are bad for performance

Warning diatas tidak menyebabkan erorr build. Namun akan menyebabkan kebobrokan lega performa petisi. Jika di dalam sebuah kebat xml ada satu alias lebih nested layout, proses seperti mana inisialisasi layout dan proses render akan memakan banyak memori. Sehingga akibat yang ditimbulkan yaitu Aplikasi kita akan terasa lambat ketika dijalankan puas peranti ataupun emulator.

Mengenal Constraintlayout


ConstraintLayout

memungkinkan bikin menyusun tampilan aplikasi yang kompleks tanpa adanya layout bersusun(nested layout). Sememangnya ConstraintLayout damping mirip dengan RelativeLayout. Pemakaian view disusun gandeng antara parent dengan view lainnya. Namun ConstraintLayout bertambah fleksible mulai sejak RelativeLayout dan akan lebih mudah digunakan dengan Layout Editor Android Bengkel seni. Constraintlayout dapat dengan mudah disusun melewati layout editor dengan mengganjur dan melepas view yang akan diatur. ConstarintLayout didukung kompatibilitasnya mulai pecah Android 2.3 (Api Level 9) hingga yang terbaru.

Ketika kita menambahkan view sreg viewgroup constraintlayout, view tersebut tidak punya constraint yang mengubungkannya dengan parent atau view yang lainnya. Sehingga ketika aplikasi dijalankan pada emulator ataupun smartphone posisi view secara default berada di pojok kiri sebalah atas layar. Kemudian kalau kita amati View yang tidak memiliki constraint tersebut akan unjuk warning seperti dibawah ini.

constraintlayout error

Tutorial Constraint

Lega ConstraintLayout, setiap View memiliki tali (Constraint) yang menarik tiap sisinya, yang mana lungsin tersebut dapat kita atur Elastisitas, Margin, dsb. Tali tersebut wajib kita “ikatkan” kepada anchor point atau suatu titik yang dapat berupa sisi semenjak Parent Layout, View bukan, alias titik bantu (helper) yang dapat kita buat sendiri. Bakal menghindari warning setiap View minimum enggak membutuhkan satu vertikal dan horizontal constraint.

Penggunaan ConstraintLayout 1

source :
https://www.dicoding.com

Pada gambar tersebut, di Layout Penyunting, Layout kelihatan resmi saja dan lain cak semau ki aib. Doang jika kita amati bertambah detail, View C ternyata sahaja n kepunyaan constraint melintang padahal constraint vertical enggak di kaitkan. Apabila kita menjalankan programa aplikasi maka yang terjadi View C akan berposisi diatas View A, karena constraint vertical tidak memiliki parent maka akan diatur ke posisi default (0,0) atau posisi atas.

Penggunaan ConstraintLayout 2

source :
https://www.dicoding.com

Namun, ayo kita coba sekiranya View C kita berikan constraint vertical dan kita kaitkan dengan View A sebagai parent. Maka tampilan layout ketika dijalankan dan ditampilkan di emulator akan sesuai yang terserah pada layout editor.

ConstraintLayout1

source :
https://www.dicoding.com

Nah gaes, kesimpulannya kita telah mengenal terbatas tentang Penggunaan ConstraintLayout. Kita mengetahui keseleo satu solusi membereskan tumpukan layout atau nested layout yang terjadi ketika menyusun xml yang kegandrungan merupakan menggunakan ConstraintLayout. So kerjakan materi adapun “Penggunaan ConstraintLayout pada Android Bengkel seni” kali ini sampai disini lewat. Selanjutnya kita masih akan membahas mengenai ConstraintLayout bagian 2 (Pemanfaatan Constraint Layout pada Android Bengkel seni (Part 2) ), maka itu karena itu terus simak channel kita hanya di Androidays.com seyogiannya pelahap mendapatkan info menarik seputar dunia Android dan khususnya mayapada android programming. Okey. See you.

Source: https://androidays.com/penggunaan-constraintlayout-pada-android-studio/




banner

×