Belajar Al Quran Dari Awal
HIDAYATUNA.COM – Alquran yakni kitab suci umat Islam nan dibawa maka itu Nabi Muhammad, diturunkan oleh Allah lalu perantara malaikat Jibril. Umat Islam mempelajarinya sejak dulu hingga detik ini.
Intern sebuah
perbuatan nabi nabi muhammad
nan tinggal populer disebutkan:
seelok-baik kalian ialah makhluk yang mempelajari Quran dan mengajarkanya.
Privat perjalanannya, mempelajari Alquran n kepunyaan beberapa tangga.
Berikut ialah bilang tahapan dalam mempelajari Alquran.
Tahap Belajar Membaca
Untuk bisa membaca Alquran secara baik dan benar dibutuhkan ketaatan ilmu tertentu, adalah ilmu Tajwid sehingga, seseorang dapat melafazkan ayat demi ayat. Pelafazan itu tentunya sesuai dengan lafaz yang pertama kali diturunkan maka dari itu Allah kepada Nabi Muhammad melalui perantara Malaikat Roh kudus.
Nabi Muhammad Saw setiap kali mendaras dan mengajarkan Alquran kepada para sahabat tentu sama persis sebagaimana yang dibacakan oleh malaikat Roh kudus. Seperti itu selanjutnya, para sahabat mengajarkan Alquran begitu juga mereka dapatkan berasal Nabi Saw. Semacam itu lebih lanjut hingga sampai kepada para ulama saat ini.
Dewasa ini, sudah banyak metode belajar mendaras Alquran. Pesantren sebagai pendidikan tertua, misalnya, sudah lalu mengembangkan metode sedemikian mudah dan asyik.
Eksemplar tenar adalah Pondok Pesantren Yanbu’ul Qur’an, Putih, Jawa Tengah. Di sana naik daun dengan metode
Yanbu’a. Metode tersebut sudah lalu berhasil mencetak generasi Qur’ani bahkan sejak usia dini. Sekarang, metode tersebut telah digunakan diberbagai pesantren di Indonesia.
Tahap Menghafal Alquran
Mengingat Quran adalah pekerjaan mulia, tetapi banyak orang yang lain tertarik. Sebab, memahfuzkan Quran membutuhkan ketelatenan, ketepatan, keluasan pikiran, ketekunan, keuletan, dan istikamah.
Maka berpangkal itu, tidak sedikit makhluk nan mencoba menghafalkan Alquran berhenti di tengah jalan atau, baru mulai memahfuzkan telah merasa enggak sanggup menguasai. Kekesalan, merasa jenuh dan bosan.
Orang yang menghafalkan Quran harus n kepunyaan himmah, keinginan kuat. Disamping itu, engkau membutuhkan metode dan pendampingan khusus intern menghafal, begitu juga masuk pesantren yang basicnya hafalan Alquran. Sebab, belajar Alquran itu membutuhkan sanad nan jelas sampai kepada Rasul SAW. Enggak boleh sembarangan.
KH Nawawi Abdul Aziz, pendiri Pondok Pesantren An Nur Bantul, dalam buku biografinya mengungkapkan bahwa menghafalkan Quran itu wajib hukumnya. Akan tetapi, batas perlu itu bukan pada 30 juz hafal secara utuh.
Beliau menamakan hafal Alquran itu bisa sejumlah surat, bilang juz dalam Quran. Bahkan hafal surah al-Fatihah juga sudah dapat disebut hafal Alquran.
Menghafaz Quran itu bermakna bagi Mukminat. Surah al-Fatihah, misalnya, digunakan untuk salat wajib. Kalau seorang tak hafal, bagaimana salatnya?
Disamping itu, faedah menghafal di antaranya adalah menjaga lever mudahmudahan tidak zero. Dalam kitab Tibyan disebutkan, hati nan nihil dari Alquran diibaratkan bagaikan rumah kosong, rusak tidak berpenghuni.
Prof Dr KH Said Aqil Siraj, MA mengklarifikasi di antara mukjizat Quran yaitu mudah dihafal. Sulit dipahami, tetapi konsisten mudah dihafalkan semua orang. Anak kecil pun bisa menghafalkan dengan mudah, seperti di Pondok Pesantren Yanbu’ul Qur’an.
Anak kecil bisa menghafalkan satu lembar privat suatu jam semata-mata. Apalagi dahulu kala, sejak zaman kenabian, momen Nabi SAW membaca ayat Alquran, para sahabat langsung hafal.
Tahap Memahami Tafsirnya
Manusia yang mempelajari Alquran lain boleh puas dan memangkal saja karena sudah boleh membaca terlebih menghafalkannya. Sebab, Quran lain sahaja dibaca dan dihafalkan saja, melainkan lagi harus diketahui tafsirnya.
Hasan al-Basri pernah berkata bahwa setiap ayat yang mutakadim diturunkan, Allah menghendaki agar seseorang mengetahui soal apa ayat itu roboh, apa pamrih ayat itu, dan seterusnya.
Ayat Alquran diturunkan Allah secara berangsur-angsur salah satu tujuannya adalah bakal menjawab peristiwa, kondisi, maupun situasi nan berlanjut saat itu. Quran itu cocok, setara di setiap zaman dan pangsa-ulas nan berbeda.
Di sinilah letak pentingnya mencerna tafsirnya. Umat Islam perlu membiasakan memafhumi makna dan isi kandungan ayat demi ayat privat Alquran.
Kini ini, umat Selam telah dimudahkan dengan adanya kitab-kitab kata keterangan. Berbeda dengan zaman kenabian, apa-apa serba bisa serentak ditanyakan kepada Nabi Saw.
Beberapa kitab tafsir yang sering dipakai rujukan umat Islam antara tak: Tafsir al-Thabari, Tafsir Ibni Katsir, Tafsir al-Qurthubi, dan Kata keterangan Jalalain. Di Indonesia, umat Islam memiliki rujukan favorit yaitu Tafsir al-Misbah karya ahli tafsir petak Indonesia Prof Quraish Shihab.
Tahap Tadabur Ayat
Acapkali pembaca Alquran tidak merenungkan apa yang dibaca, atau cukup mendengarkan saja. Sedangkan pamrih ayat anjlok di antaranya merupakan buat tadabur, menghayati.
Sahabat Ali bahkan pernah berkata bahwasanya tidak baik ibadah yang tak disertai ilmunya. Juga tidak baik mengaji Alquran dengan tak merenungkan kandungannya.
Dijelaskan privat kitab at-Tibyan fi Adabi Hamalatil Qur’an bahwa para sahabat Nabi Muhammad nan hanya mendaras satu ayat lalu diulang-ulang semalaman untuk tadabur. Bahkan dalam suatu cerita, ada sahabat hilang semangat karena serius tadabur ayat tersebut.
Sama dengan nan kita ketahui, bahwa Quran itu
salihun li kulli zaman wa makanin, selalu sesuai zaman dan tempat berada.
Tahap Pengamalan Alquran
Tentu ini yakni tahap akhir dari mempelajari Alquran. Semakin banyak ayat yang diamalkannya, maka semakin tinggi tingkat kesalehan seseorang.
Semakin banyak ayat yang diamalkan, maka semakin sira berakhlak luhur. Aisyah istri Nabi Muhammad nikah menyingkapkan bahwa akhlak Utusan tuhan Muhammad adalah Quran. Selain berakibat mengajarkannya, Nabi Muhammad berbuah berbuat seluruh isi ki gua garba kerumahtanggaan Alquran.
Alquran adalah bacaan, tetapi bukan belaka untuk dibaca. Kita dapat menghafalkannya, mempelajari tafsirnya, lewat tadabur pada ayatnya dan kita tidak boleh tidak mengamalkan isi kandungannya.
Sebab, dalam Quran, cak semau banyak perintah nan patut kita kerjakan sebagai hamba Allah. Cak semau bineka larangan yang mesti kita jauhi mudahmudahan terhindar dari dosa-dosa dan siksa api neraka.
Source: https://hidayatuna.com/wajib-tahu-beginilah-tahapan-dalam-mempelajari-alquran/