Bagaimana Cara Menentukan Tema Yang Akan Diajarkan Dalam Membuat Rpp

Peserta ajar kelas satu, dua, dan tiga berkecukupan lega rentangan usia dini yang masih menyibuk segala sesuatu umpama suatu keutuhan (holistik) sehingga pembelajarannya masih bergantung kepada incaran-alamat konkrit dan pengalaman yang dialaminya. Peristiwa inilah yang menjadi alasan mengapa pembelajaran tematik diberikan kepada momongan kelas I – III SD. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran di SD kelas I – III nan terpisah cak bagi setiap mata tuntunan, akan menyebabkan tekor berekspansi anak untuk berpikir holistik.

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu nan menggunakan tema lakukan mengaitkan bilang mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman berfaedah kepada peserta didik. Sedangkan tema yaitu siasat ingatan atau gagasan pusat nan menjadi pangkal kata.

Intensi dilaksanakannya pengajian pengkajian tematik adalah :
 Peserta didik mudah memusatkan perhatian pada satu tema tertentu karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas;

 Pelajar didik mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berjenis-jenis kompetensi dasar antar mata pelajaran dalam tema nan sama;

 Pemahaman terhadap materi pelajaran makin mendalam dan berkesan;

 Kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik karena mengkaitkan berbagai alat penglihatan latihan dengan pengalaman pribadi dalam situasi faktual yang diikat dalam tema tertentu
 Temperatur dapat menghemat periode karena ain pelajaran nan disajikan secara tematik dapat dipersiapkaan serta merta dan diberikan dalam dua atau tiga pertemuan, hari selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remedial, penstabilan, ataupun pengayaan.

Dengan menggabungkan beberapa kompetensi dasar dan indikator serta isi alat penglihatan les akan terjadi penghematan, karena tumpang tindih materi dapat dikurangi bahkan dihilangkan dan peserta jaga mampu mengintai kontak nan berguna antar mata les

Penelaahan menjadi utuh sehingga pesuluh didik akan berkat signifikansi mengenai proses dan materi yang tidak terpecah-berpangkal. Dengan adanya pemaduan antar mata cak bimbingan maka penguasaan konsep akan semakin baik.

Yang menjadi persoalan trik kemudian yaitu bagaimana menentukan tema nan tepat sehingga boleh mengikat semua netra les nan harus dikuasai peserta didik.

Dalam memadukan atau merintih cak bimbingan-pelajaran menjadi satu tema wajib diperhatikan syarat-syaratnya :
 Bukan semua mata pelajaran harus dipadukan

 Dimungkinkan terjadi penggabungan kompetensi pangkal lintas semester
 Kompetensi radiks yang tidak bisa dipadukan bisa diajarkan spesifik

 Kompetensi dasar yang tidak tercakup kerumahtanggaan tema tertentu harus diajarkan baik menerobos tema lain maupun mengalir perlahan-lahan sendiri

 Kegiatan ini ditekankan kepada kemampuan membaca, menulis, dan berhitung serta reboisasi angka-nilai kepatutan
 Tema-tema yang dipilih disesuaikan dengan karakteristik pelajar, minat, lingkungan, dan daerah setempat

Kalau syarat-syarat tersebut telah diketahui, maka penentuan tema penyimpangan dimulai dengan tahapan persiapan terlebih dahulu berupa :

 Pemetaan Standar Kompetensi, Kompetensi Sumber akar, Penunjuk dalam Tema

 Penetapan Jaringan Tema

 Penyusunan Silabus

 Penyusunan Bagan Pelaksanaan Pengajian pengkajian

Kegiatan pemetaan ini dilakukan bagi memperoleh gambaran secara menyeluruh dan utuh semua barometer kompetensi, kompetensi sumber akar dan indikator berusul berbagai ain tutorial nan dipadukan dalam tema yang dipilih. N domestik mengembangkan indeks, ada beberapa hal yang harus diperhatikan :
 Parameter dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta tuntun
 Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik netra tutorial
 Dirumuskan intern alas kata kerja oprasional yang terukur dan/ataupun dapat diamati

Setelah pemetaan dan jaringan tema sudah lalu selesai, langkah berikutnya merupakan menentukan tema nan sesuai. Ada dua cara menentukan tema :
 Cara pertama, mempelajari kriteria kompetensi dan kompetensi dasar nan terletak dalam masing-masing mata pelajaran, dilanjutkan dengan menentukan tema yang sesuai.
 Cara kedua, menargetkan terlebih dahulu tema-tema pengikat keterpaduan, untuk menentukan tema tersebut, guru dapat bekerjasama dengan peserta jaga sehingga sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.

Dalam penetuan tema mohon diperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :
 Memperhatikan lingkungan yang terdekat dengan petatar jaga
 Dari yang termudah memfokus yang sulit
 Berusul yang sederhana menuju nan obsesi
 Dari yang positif memusat ke yang mujarad.
 Tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses berpikir pada diri Peserta tuntun

 Ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan perkembangan Pesuluh tuntun, tercatat minat, kebutuhan, dan kemampuannya

Hal bungsu adalah penyusunan silabus dan Rencana Pelaksanaan Penataran, serta pembuatan jadwal atau roster meski beberapa berpendapat bahwa roster tidak diperlukan dalam proses pembelajaran sebab pembelaran tiap waktu yang dihadapi peserta didik adalah tematik, sehingga tidak ada lagi pengkotak-kotakan latar eksplorasi sebagai halnya Bahasa Indonesia, Matematika, dan tidak-tak, akan cuma penyusunan jadwal tetaplah diperlukan supaya perencanaan pengajian pengkajian bertambah terarah.

Source: http://sekolah-web.blogspot.com/2010/05/cara-menentukan-tema-pada-pembelajaran.html




banner

×