Ayat Al Quran Tentang Belajar

tirto.id – Memaksudkan ilmu ialah kewajiban setiap mukmin. Bahkan, ayat pertama yang diturunkan pada Rasulullah adalah perintah mengaji (Iqra!).

Aktivitas membaca ini dapat dilihat seumpama salah suatu prinsip bikin memperoleh ilmu.

Orang yang menuntut ilmu dianggap separas dengan pasukan yang berjihad. Hal itu tertuang privat firman Allah SWT dalam surah At-Taubah ayat 122.

Dengan demikian, ganjaran penuntut ilmu seimbang dengan pemberontakan surga bagi pejuang perang.

Rasulullah SAW kekeluargaan bersabda:

Bepergian ketika pagi dan sore guna memaksudkan aji-aji adalah makin terdepan daripada berjihad fi sabilillah,”
(H.R. Dailami).

Internal titah tidak, beliau menyatakan:

“Produk bisa jadi menempuh satu jalan [mandu] bakal mendapatkan ilmu, maka Tuhan tentu mudahkan baginya kronologi mengarah indraloka,”


(H.R. Muslim).

Ilmu nan wajib dipelajari seorang muslim adalah ilmu agama, minimum paham dasar-dasar ajaran Selam. Seterusnya, ia pula dituntut untuk menimba ilmu keduniaan sesuai dengan bidang yang ia geluti sehari-hari.

Orang yang menuntut ilmu memiliki banyak keutamaan, mencaplok ditinggikan derajatnya di sisi Allah SWT, lebih utama dibandingkan tukang ibadah, memperoleh naungan malaikat, dan sebagainya. Penjelasan ideal adapun keutamaan pendesak hobatan dapat dilihat
di sini.

Ayat Al-Alquran tentang Ilmu Pengetahuan & Kewajiban Menuntut Ilmu internal Islam

Dalil mengenai ilmu wara-wara dan kewajiban menuntut aji-aji tertera dalam banyak ayat Al-Quran, di antaranya yakni ibarat berikut.

1. QS. Al-Mujadalah Ayat 11

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Bacaan latinnya:
“Yā ayyuhallażīna āmanū iżā qīla lakum tafassaḥụ fil-majālisi fafsaḥụ yafsaḥillāhu lakum, wa iżā qīlansyuzụ fansyuzụ yarfa’illāhullażīna āmanụ mingkum wallażīna ụtul-‘ilma darajāt, wallāhu bimā ta’malụna khabīr”

Artinya: “Hai hamba allah-bani adam berkepastian apabila dikatakan kepadamu: ‘Berlapang-lapanglah dalam majelis’, lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: ‘Berdirilah beliau’, berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan bani adam-makhluk yang beriktikad di antaramu dan khalayak-insan nan diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mencerna apa yang kamu buat,” (QS. Al-Mujadalah [58]: 11).

2. QS. Shad Ayat 29

كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ

Teks latinnya:
“Kitābun anzalnāhu ilaika mubārakul liyaddabbarū āyātihī wa liyatażakkara ulul-albāb”

Artinya: “Ini yakni sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah biar mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya berbahagia pelajaran anak adam-orang nan punya perasaan,” (QS. Shad [38]: 29).

3. QS. At-Taubah Ayat 122

وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً ۚ فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ

Bacaan latinnya:
“Wa mā kānal-mu`minụna liyanfirụ kāffah, falau lā nafara ming kulli firqatim min-hum ṭā`ifatul liyatafaqqahụ fid-dīni wa liyunżirụ qaumahum iżā raja’ū ilaihim la’allahum yaḥżaruun”

Artinya: “Bukan sepatutnya bagi mukminin itu meninggalkan semuanya (ke palagan perang). Kok tidak pergi dari sendirisendiri golongan di antara mereka beberapa turunan lakukan memperdalam pengetahuan mereka akan halnya agama dan buat memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, kendati mereka itu dapat menjaga dirinya,” (QS. At-Taubah [9]: 122).

(tirto.id –
Sosial Budaya)

Penderma: Abdul Hadi

Penulis: Abdul Hadi

Editor: Dhita Koesno



Source: https://tirto.id/ayat-al-quran-tentang-ilmu-pengetahuan-kewajiban-menuntut-ilmu-gkUo




banner

×