Apakah bisnis yang etis sama dengan bisnis yang sukses
Jawaban:
Privat berbisnis, profit menjadi motor penting yang akan menentukan apakah bisnis tersebut dapat terus berjalan. Namun bila diminta buat memilih bisnis baik atau bisnis sukses, manakah yang akan Anda ambil? Tahan terlampau jawaban Anda karena mungkin saja Ia belum seutuhnya memafhumi makna sememangnya berasal bisnis baik dan memikul sukses.
Penglihatan populer bisnis sukses
Apabila Anda mendengar istilah “menggalas yang sukses”, pasti yang terniat dalam pikiran ialah bisnis dengan bangunan pencakar langit, ribuan pegawai, aset berjumlah miliar sebatas triliun rupiah, dan tak sejenisnya. Anggapan ini memang tidak sepenuhnya salah, namun menjadi bukti bahwa jual beli nan sukses ini seringkali direduksi ke monetary value.
Ketimbang melihat visi dan misi serta acara perusahaan, turunan-hamba allah yang menitikberatkan kesuksesan di atas segala kejadian hanya akan memaki jumlah harta nan dimiliki. Rata-rata n domestik bentuk modal bisnis, aset firma, dan profit yang dimiliki. Oleh sebab itu, memikul yang sukses juga dipahami sebagai kulak nan hanya fokus pada hasil saja.
Hal-situasi ini akan menjadi masalah besar ketika bisnis nan sukses enggak peduli pula dengan proses. Sementara itu, seandainya ada kesalahan intern proses, maka hasil yang diterima lagi juga sedikit. Jadi, bisa disimpulkan bahwa kulak nan sukses hanya mengecap jumlah dan tidak kualitas.
Kecenderungan menggalas sukses
Melihat pandangan populer akan halnya bisnis sukses nan hanya fokus pada hasil, maka bisnis sukses tersebut menjadi kurang peka terhadap proses. Ini pula akan menjadi ngarai bagi dagang tersebut karena menentang tidak mau berinovasi, nan pada kesudahannya akan tergerus oleh perkembangan jual beli. Selain itu, standar monetary value yang dipegang kembali menciptakan menjadikan niaga makin fokus terhadap having ketimbang being.
Apa itu having? Bisnis sukses kepingin memiliki kesuksesan, bukan menjadi sukses. Apa nan dimiliki satu saat akan hilang. Kesuksesan yang dimiliki ini bukan berjangka tahapan dan hanya menghampari aset-aset yang bisa dihitung nilainya, seperti mobil, rumah, gedung, dan uang.
Terlebih pun, dagang sukses menghadap mengabaikan etika bisnis dan hukum karena hanya ingin mendapatkan profit semata. Artinya, bisnis sukses akan menghalalkan segala apa kaidah, baik itu legal maupun ilegal, untuk mencapai tujuannya.
Prinsip dasar berbunga menggandar baik
Secara sumir, Adam Smith mengartikan bisnis baik misal dagang nan bukan mengasihkan dampak buruk adakalanya bagi siapapun. Dagang baik ini memiliki norma-norma dasar nan merupakan kebalikan dari menggalas sukses. Meski begitu, bukan penting membahu baik ini sama dengan bisnis nan tidak sukses. Malar-malar, komersial baik dapat meraih kemajuan yang berperilaku paser tinggi. Artinya, bisnis baik boleh terus relevan selama sejumlah generasi.
Ini bisa jadi terjadi karena bisnis baik bertambah mementingkan proses ketimbang hasil. Kemudian, menggandar baik pun memiliki tujuan being, enggak having. Dibanding kuantitas, membahu baik lebih mengutamakan kualitas. Satu yang paling terdepan ialah bisnis baik akan terus mempertahankan pamor manusia dan tidak mempertaruhkan etika bisnis ataupun hukum demi kepentingan bisnis.
Menerapkan the genius of and
Dalam bisnis, suka-suka dua kategori yang bermain, merupakan the tyranny of or dan the genius of and. Jika koteng pebisnis masuk dalam kategori the tyranny of or, berarti ia memiliki pendekatan ekonomistik. Kamu merasa bahwa ia doang bisa memintal satu di antara bisnis dan etika, sehingga sepenuhnya cuma titik api pada kepentingan pribadi.
Sementara lakukan pebisnis nan masuk intern the genius of and, ia sepenuhnya beriktikad bahwa tidak cak semau bisnis tanpa adanya etika. Pebisnis sama dengan ini memiliki pendekatan ekonomi, syariat, dan etika serta mengistimewakan manfaat bersama.
Apabila Anda mau menjadi seorang pebisnis yang berhasil merintis menggalas baik, maka Ia pun harus menganut the genius of and. Jadilah pebisnis nan beretika dan bertanggung jawab, niscaya kesuksesan juga akan terus mengalir. Ingatlah bahwa bisnis yang sukses itu penting, belaka komersial yang baik itu lebih berfaedah lagi.