Apa Yang Dimaksud Belajar Efektif
Des 15, 2022 • 9 min read
Artikel ini berilmu pembahasan mengenai bagaimana pendirian belajar yang efektif yang baik bagi anak sekolah berdasarkan penelitian.
—
Di masa-masa munjung
ujian
semacam ini, sparing rasanya makara suatu “prasyarat”. Kadang, tuntutan cak bagi membiasakan itu bukan hanya datang dari diri koteng, tapi pun orang tua. Tidak jarang orang tua menuntut kita cak bagi terus menerus membiasakan. Setelah 8 jam seharian belajar di sekolah, sorenya masih harus masuk latihan tambahan, lalu, demi berburu nilai bagus, malamnya masih harus begadang masukin materi-materi lain atau ngerjain pr.
Masalahnya, apakah pendirian sparing sebagai halnya itu efektif?
Jawab: enggak.
Beneran deh.
Seringkali, bagaikan orang dengan cap “pesuluh”, kita seperti dipaksa untuk belajar bersisa keras. Belajar dengan bar bar hingga lupa perian. Di artikel ini malah sudah dijelaskan jikalau secara saintifik, waktu belajar yang minimal baik bukanlah lilin batik perian.
Maka, untuk beliau yang masih punya aturan begitu juga itu, beruntunglah membaca tulisan ini.
Kenyataannya, sebagai koteng murid, kita enggak cuma berkewajiban untuk belajar. Tapi, lebih dari itu, senggang caranya belajar dengan menyenangkan. Tahu caranya “bikin apa kita belajar” sehingga materi-materi yang timbrung, sopan-ter-hormat dipahami secara konsep.
Beruntungnya, ternyata, berdasarkan berbagai penelitian, metode belajar yang terbaik, yang efektif, dan ngebuat kita gampang masukin materi ke biang keladi adalah belajar dengan menyurutkan.
1. Sport
Teknik terbaik yang bisa kamu terapkan sebelum hari ujian adalah… olahraga. Iya, siapa keliatannya tidak nyambung. Mungkin imbangan dia nan ambisius akan mikir, “Mending periode olahraganya gue pake kerjakan ngurung diri dan ngerjian cak bimbingan pertanyaan!”
Tapi sebenarnya, olahraga mempunyai banyak manfaat terhadap motor, yang berkaitan dengan
cara kerja otak menggetah pemberitaan baru.
Kenyataannya, secara kimia, rotasi bakat dan berbagai hormon yang muncul setelah berolahraga sangat berfaedah terhadap transendental penataran. Hormon seperti dopamin, serotonin, dan norepinephrine, yang berkarisma terhadap “kebahagiaan” kita unjuk. Pikiran jadi fresh, dan materi belajar jadi gampang turut.
Inget, ya, olahraganya nan leha-leha aja. Kayak berenang, dansa, atau jogging di pagi periode sebelum ia mulai sekolah. Nggak usah gerak badan yang aneh-aneh kayak misalnya… main sepakan takraw… pake tempurung kelapa… yang dibakar. Ribet.
Sebuah
pengkhususan
nan dibuat tahun 2022 aja menyatakan bahwa laki-suami yang mancawas selama 15-30 menit
memiliki kemampuan psikologis dan ingatan yang lebih tajam
dibanding yang bukan bersepeda. Selain itu,
pendalaman tak
menamakan bahwa bersepeda selama 15 menit bisa mengurangi kortisol, hormon yang ngebuat seseorang bintang sartan stres.
Olahraga dalam belajar ini ibarat otomobil dan kerangkanya. Detik ia berolahraga, fisik/kerangka mobil kamu akan menjadi kuat dan segar. Alhasil, begitu si otomobil diisi oleh “materi” nan banyak, ia akan bisa berjalan dengan stabil dan lancar.
2. Teknik Berlatih
Hayo, gimana cara beliau sparing sejauh ini? Apakah sorangan aja ngurung diri di kamar? Maupun ngumpul menyerempakkan temen? Atau menggiatkan catatan tinggal diminum dengan seduhan air tindasan?
Setiap basyar pasti punya teknik dan cara belajarnya masing-masing. Dan setiap cucu adam, pasti memiliki cara belajar yang nyaman dan menjadi unggulan masing-masing. Di artikel ini, kita akan coba belas kasih sejumlah konsep belajar efektif yang sudah lalu terbukti secara sains.
Satu hal yang terbiasa sira perhatikan ialah:
jangan terpaku pada waktu.
Cara membiasakan mana lagi yang akan dia pakai nantinya, pastikan komandan anda punya
mindset
“belajar dengan enjoy” tanpa dikejar-uber waktu. Dibandingkan terikat dengan waktu, yang sebaiknya ia pikirkan yaitu
fokus lega topik mana
yang ingin kamu kuasai.
Seperti yang sudah disebutkan di awal, cara belajar bar bar ialah cara belajar yang lain efektif. Mungkin, ia sudah merasa lama belajar dan berkarya keras, lalu bernasib baik predikat Si Rajin Yang Sparing Melulu berpunca orang-orang sekitar, tapi, entah kenapa engkau merasa kalau dia “letih” dan materi nan kamu pelajari gak masuk-timbrung. Manah juga kacau karena merasa terbebani.
Selayaknya, cara belajar yang efektif adalah dengan
belajar singkat.
Pamrih dari belajar sumir ialah berlatih dengan perenggan waktu pendek-pendek. Kok malah belajar sekilas nan efektif?
Hal ini, bikin menghindari keram pelopor.
Keram otak adalah momen di mana “otak kita telah tak berbenda mencentang informasi komplemen untuk mengingat”. Saking banyaknya beliau ngasih rumus dan konsep baru ke otak, otak kamu terlebih kaprikornus bertambah runyam menangkapnya. Lalu engkau stres. Lalu beliau
harus begadang lagi.I ngatan jangka strata kamu makara lemah. Akhirnya, saat ini berlatih, minggu depan udah lupa pun. Kalo kamu namun ingin belajar untuk ngejar apalan, sih, bisa-bisa aja.
Tapi, apa iya mau begitu?
3. Teknik Pomodoro
Kalau kamu suka belajar sendiri, cobalah prinsip sparing
pomodoro. Teknik belajar pomodoro ini diperkenalkan maka dari itu Francesco Cirillo pada intiha 1980-an. Terdiri terbit 5 tahapan.
Nah, ketika melakukan kaidah belajar ini, jangan fokus terhadap waktu. Leha-leha, dan jangan terlebih panik apabila topik yang kamu pelajari belum berhasil dia kuasai. Inti dari teknik ini adalah:
pemberian interval istirahat.
Kaidah penelaahan sebagaimana ini dinamakan dengan
spaced learning,
teknik nan kian efektif lakukan mengegolkan konsep dan materi ke otak.
Jangka musim 25 menit adalah waktu yang layak, nan pula digunakan oleh
Toru Kumon, dan metodenya
dalam mengajari anaknya sewaktu SD. Puas masa 1950-an, istri Toru menyuruh suaminya lakukan mengajari anaknya, yang kelas 2 SD untuk belajar matematika.
Setelah beraneka macam
trial and error,
Toru menemukan formula belajar yang pas: dia menyuruh anaknya berbuat latihan 30 menit setiap harinya. Dan semakin lama, soal nan muncul semakin susah dan mengarah ke materi bukan yang tingkatannya bertambah tingkatan.
Kejadian ini sesuai dengan penelitian nan dilakukan Universitas Washington puas tahun 2010. Kenyataannya, berlatih
dengan berbuat latihan
jauh lebih efektif dibandingkan belajar denganbaca materi doang.
Jika beliau sudah merasa cukup mengendalikan materi, coba lanjut dengan les yang tingkat kesulitannya terus makin. Sejatinya, membiasakan dengan soal nan semakin lama bertambah susah,
jauh meningkatkan skill
kita akan materi itu, dibandingkan dengan melakukan soal dengan tingkat kesulitan nan sama.
Tapi ingat, walaupun sejenis itu, tingkat kesulitan soalnya harus bertahap. Jangan pun belajar materi bawah, tahu-sempat langsung ngerjain cak bertanya Pembenaran UJIAN CPNS.
YA NGGAK NYAMBUNG DONG.
Baca juga: 10 Prinsip Meningkatkan Daya Ingat yang Efektif Supaya Nggak Cepat Lupa
Detik subur dalam sesi berlatih, coba, deh,
ambil pulpen kamu dan tulis di daluang
tentang materi yang kamu pelajari. Engkau tentu pernah tangkap suara adapun “tulis seorang” akan ngebuat perasaan kita bertambah tajam dibanding belajar dengan laptop dan
gadget
aja. Penelitiannya bisa sira baca
di sini.
Hal bukan yang bisa ngebantu ia internal belajar adalah… dengerin musik!
Kalau engkau buka Youtube atau Spotify lalu ketik “music for study” tentu langsung muncul berbagai playlist bikin menemani sparing. Hal ini karena musik sejatinya berpengaruh terhadap
mood
kita. Cangap, kan, kamu gak bingung, tapi layak dengerin nada sedih langsung kebawa sedih?
Nah,
carilah irama yang boleh meningkatkan mood
kamu sehingga kaprikornus semangat dan santai. Nada-musik sejenis ini, akan mengkhususkan hormon dopamin yang membuat kamu makara bahagia. Alhasil, kegiatan sparing nggak akan terasa stres.
Coba dibaca urut dari atas ke bawah
Momen mendengarkan musik, saraf otak juga menjadi lebih aktif. Soalnya, sinyal elektrik yang dihantarkan melalui gelombang listrik suara berbunga musik dapat merangsang koalisi antara kedua sebelah pengambil inisiatif (kanan dan kiri) dan mengaktifkan area tokoh yang berhubungan dengan memori, kognitif, dan emosional.
4. Teknik Feynman
Sekiranya sira ialah diversifikasi orang yang senang sparing sekalian berinteraksi dengan khalayak lain, cobain, deh, pendirian belajar Feynman. Farik dengan pomodoro yang mengatur perputaran udara masa belajar, Feynman merupakan teknik dengan mandu “praktek”. Terserah 4 tinggi dalam siklus Feynman.
Misalnya, dia ingin memecahkan topik limit trigonometri. Pertama, anda coba pelajari topik tersebut. Setelahnya, ajak saingan kamu nan awam, dan coba
jelaskan dengan bahasa yang primitif dan ringkas adapun materi yang beliau pelajari.
Semakin orang itu peka dengan penjelasan sira, tandanya kamu mutakadim menguasai konsep tersebut dengan baik.
Sadar, kan, kalau cara
belajar dengan les
jauh bertambah efektif dibandingkan dengan membaca materi aja?
Sudahlah, kamu bisa menggabungkan metode Feynman dengan hal itu. Ajak n antipoda sira bakal saling bertanya suatu setimbang lain. Lalu, di antara saling bertanya, anda bisa kembali mencari senggang topik mana nan belum ia pahami sebelumnya. Nanyanya yang sesuai dengan topik yaa. Jangan malah nyusahin temen alias curhat.
“Udah nih aku pelajarin mengenai sejarah kemerdekaan Indonesia. Mari saling tanya.”
“KENAPA Sira MAU MERDEKA Berasal AKU? HUHUHUU. AKU NGGAK Ingin Kehabisan DIA.”
“…”
Terakhir, pastikan ia punya tahun tidur yang patut. Ketika pulang ingatan di pagi tahun, gelombang listrik alfa di biang keladi akan menjadi sangat aktif. Gelombang ini nan kontributif otak ia buat bisa menyerap informasi hijau. Makanya, tutorial di pagi hari terasa bertambah lemak dan gampang diserap, dibandingkan pelajaran yang berlantas di siang hari menjelang istirahat. Hati-lever, plus capek karena begadang malah bisa bikin kamu
ketindihan setan, lho!
Gimana, Squad. Sekarang udah tahu, centung, bagaimana
cara belajar yang efektif
dari arah sains. Sepanjang ini sudah benar belum cara belajarmu? Coba deh tulis di kolom komentar bagaimana pendirian kamu berlatih menjelang Testing ini! Kalau masih pening cari materi pelajaran, cobain aja tonton di
ruangbelajar!
Source: https://www.ruangguru.com/blog/cara-belajar-efektif