Aktivitas 8 Penilaian Sistem Layanan Pembelajaran
Belalah berterima kasih Alhamdulillah penataran tahun kedelapan nan merupakan musim ragil Bimtek 1 Nur Guru Membiasakan dan Berbagi Pendidikan Inklusif berjalan dengan lancar dan saya dapat tanggulang tes akhir dengan nilai sempurna dengan total 100%.
Pembelajaran hari kedelapan yang terdiri dari Aktivitas 6 Programa Pembelajaran Istimewa (PPI), Aktivitas 7 Kuis PPI, Aktivitas 8 Penilaian Sistem Layanan Pendedahan dan Aktivitas 9 Refleksi Sistem Layanan Pembelajaran
Aktivitas 6 Acara Pengajian pengkajian Unik (PPI)
Program Penerimaan Individual dikenal dengan The Individualized Education Program (IEP) nan diprakarsai oleh SAMUEL GRIDLEY HOWE tahun 1971, nan merupakan salah satu lembaga layanan pendidikan bagi peserta asuh berkebutuhan khusus (PDBK). Bentuk pembelajaran ini telah diperkenalkan di Indonesia sejak tahun 1992, yang merupakan satu tulang beragangan pembelajaran lakukan murid asuh berkebutuhan spesial (PDBK) mudah-mudahan mereka mendapatkan pelayanan sesuai kebutuhannya dengan lebih menegaskan pada kemampuan dan kelemahan kompetensi siswa bimbing berkebutuhan khusus (PDBK). MERCER and MERCER (1989) mengemukakan bahwa “program penataran individual menunjuk puas suatu program pembelajaran dimana peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK) berkreasi dengan tugas-tugas nan sesuai dengan kondisi dan motivasinya”. Peristiwa ini disebabkan karena perbedaan antara basyar plong siswa ajar berkebutuhan tunggal (PDBK) dulu berbagai rupa, sehingga layanan pendidikannya lebih diarahkan pada layanan yang berperangai individual, walaupun demikian layanan yang bersifat klasikal intern batas tertentu masih diperlukan.

Program Penerimaan Individual harus adalah program nan dinamis, artinya temperamental terhadap berbagai pergantian dan kemajuan pesuluh jaga berkebutuhan khusus (PDBK), yang diarahkan plong hasil akhir yaitu kemandirian yang sangat berfaedah kerjakan kehidupannya, mampu berkarakter sesuai dengan lingkungannya alias berperilaku adaptif.
Perlu dipahami, PPI merupakan manfaat mata kalung terpadu antara asesmen dan pengajaran; jadi peluasan PPI tergantung puas penumpukan data asesmen. PPI memberi impitan plong keterbatasan minimal, kesesuaian penempatan dan garis besar program indoktrinasi. Bakal itu PPI harus dievaluasi kemudian ditulis ulang dalam jangka waktu satu tahun, selama layanan masih dibutuhkan. Secara garis lautan komponen Acara Pembelajaran Individual meliputi:
a) Deskripsi tingkat kemampuan saat ini (performance level) adalah kemampuan yang diketahui sehabis dilakukannya asesmen, sehingga temperatur kelas dapat mengetahui kekuatan, kelemahan, dan kebutuhan penataran PDBK yang bersangkutan. Informasi ini lazimnya berkaitan dengan kemampuan akademik, pola perilaku khusus, keterampilan menolong diri, bakat vokasional, dan kemampuan berkomunikasi. b) Sasaran acara tahunan atau intensi pengajaran tahunan (long range or annual goals) merupakan kiat pengajian pengkajian karena dapat memperkirakan program paser panjang selama kegiatan sekolah dan dapat dipecah-pecah menjadi beberapa sasaran. Kerjasama antara guru dan orangtua perlu dilakukan sehingga harapan penelaahan bertambah realistis.
Memformulasikan tujuan PPI harus memperhatikan empat barometer yaitu: 1) dapat diukur -> pernyataan harus menunggangi kata kerja operasional (menamakan , menguraikan, mendefinisikan,mengidentifikasi, menulis) dan tidak menimbulkan penafsiran ganda (memahami, mengetahui, mengerti); 2) positif -> tujuan itu harus membawa persilihan ke arah berwujud (misal “PDBK dapat merespon waktu dengan tepat” enggak “PDBK dapat bertahan menutup mulut”; 3) orientasi puas PDBK > merumuskan barang apa yang dipelajari bukan segala apa yang PDBK pikirkan (bak: petatar dapat menanggapi secara lisan pertanyaan dengan dua-tiga prase); 4) relevan -> sesuai dengan kebutuhan manusia. c) Mangsa belajar jangka pendek (short term objectives) Sasaran membiasakan paser sumir atau tujuan jangka pendek harus dikonsep dan dikembangkan melalui analisis tugas, dipakai sebagai acuan intern proses penataran guna mencecah kemampuan nan bertambah solo. Objek belajar ini harus dapat diamati, dapat diukur, berpusat pada PDBK, positif, dan hendaknya mencerminkan pencekokan pendoktrinan antara tingkat kecakapan dan tujuan akhir. Tujuan khusus punya sejumlah komponen yakni ABCD (Audience – Behavior – Condition – Degree). 4) Deskripsi pelayanan (description of services) meliputi: guru yang mengajar, isi program pengajaran dan kegiatan pembelajaran, alat nan dipergunakan. 5) Tanggal pelayanan (dates of service) dalam PPI harus terdapat tanggal kapan indoktrinasi mulai dilaksanakan dan prediksi lamanya pelayanan. 6) Penilaian (evaluation) yaitu membiji keberhasilan PDBK privat mencapai tujuan jangka singkat yang mutakadim ditetapkan.

Yuk unduh materi berikut:Modul_PPIUnduh
Jika kita mutakadim mempelajari aktivitas 6, selanjutkan kita mengerjakan kuis andai berikut Quizzes.
Aktivitas 7 Kuis PPI
Pertanyaan kuis terdiri 4 soal rencana jabaran yang harus kita jelaskan minimal 150 alas kata. Setelah kita mempelajari mengenai Identifikasi, asesmen dan planning matrix, kemudahan kurikulum dan PPI soal berikut:
Pertanyaan 1.Bagaimana cara kita berbuat identifikasi terhadap peserta asuh yang kita rasakan berbeda dengan peserta didik lainnya?
Identifikasi ialah satu proses yang dilakukan secara berstruktur untuk menemukenali sesuatu benda atau seseorang dengan memperalat instrumen
terstandar. Dalam konteks pendidikan khusus identifikasi merupakan proses menemukenali murid didik sebelum yang bersangkutan mengikuti pembelajaran. Proses identifikasi murid bimbing meliputi pengenalan kemampuan (sediakala), kelemahan atau obstruksi, dan kebutuhan untuk mengikuti pembelajaran seterusnya. Proses berlatih yang diberikan bikin peserta didik berkebutuhan khusus adalah proses bagi memaksimalkan potensi nan dimiliki siswa ajar nan bersangkutan dengan meminimalkan hambatan yang dimilikinya.
Peetanyaan ke 2 ; Kapan asesmen dan planing matrix dapat dilaksanakan? Jelaskan!
Asesmen pendidikan anak berkelainan merupakan proses pengumpulan takrif yang relevan dengan kepentingan anak, yang dilakukan secara bersistem intern lembaga pembuatan keputusan pengajaran atau layanan khusus.
Dengan demikian bisa dimaknai bahwa asesmen anak berkebutuhan khusus
adalah suatu proses pengurukan informasi mengenai momongan secara mondial yang berkenaan dengan kondisi dan karakteristik kelainan, fungsi dan kehilangan laksana asal kerumahtanggaan penyusunan program pembelajaran dan programa kebutuhan khusus yang
sesuai dengan kondisi dan kebutuhan anak.
Planning matrix adalah mapping diskripsi tentang kondisi ABK secara turunan yang mencitrakan tentang kondisi actual obstruksi karakteristiknya, dampak, garis haluan layanan dan ki alat yang diperlukan dalam campur tangan. Deskripsi mapping karakteristik kebutuhan partikular
tersebut selanjutnya disusun skala prerogatif nan menggambarkan sa-puan urgensi ki kesulitan nan perlu taajul ditangani. Maka itu sebab itu dengan adanya planning matrix ini, master pendidikan singularis menjadi sangat terbantu, karena bikin menetapkan program layanan kebutuhan khusus, silam merumuskan program layanan kebutuhan
khusus tersebut sesuai dengan skala prioritas yang mutakadim diperoleh. Plong awalnya planning matrix ini dibuat untuk anak autis spectrum disorder, doang internal perkembangannya, ABK dengan obstruksi lainnya juga menjadi sangat bersambung tangan dengan plaanning matrix ini.
Pertanyaan ke 3 ; Mengapa pengembangan kurikulum internal bentuk akomodasi kurikulum ialah program pembelajaran cak bagi PDBK misal sebuah kebutuhan ?
Jalan pemahaman tentang pendidikan, mengirimkan mereka untuk dapat menikmati pendidikan di sekolah regular ialah berada bersama momongan-anak regular yang kita sebut sekolah inklusif. Sekolah inklusif semkain banyak ditemukan di beberapa daerah di Indonesia. Kurikulum nan digunakan n domestik
penyelenggaraan pendidikan inklusif pada dasarnya menggunakan kurikulum
reguler yang berlaku di sekolah mahajana. Semata-mata demikian karena polah obstruksi yang dialami peserta didik berkebutuhan unik lalu bervariasi, berangkat dari yang sifatnya ringan, sedang sampai yang selit belit, maka dalam implementasinya, kurikulum
reguler wajib dilakukan modifikasi (penyelarasan) sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kebutuhan peserta asuh.
Modifikasi (penyelarasan) kurikulum dilakukan oleh tim pengembang kurikulum di sekolah. Tim pengembang kurikulum sekolah terdiri bermula: pejabat sekolah, guru kelas bawah, hawa ain pelajaran, guru pendidikan singularis, konselor, psikolog, dan juru lain nan terkait.
Pwrtanyaan ke 4 : Jelaskan peran guru kelas atau master mata latihan (mapel) kerumahtanggaan penyusunan PPI!
Peran guru inferior maupun guru mapel dalam penyusunan PPI berpatokan lega Kepentingan Program Pembelajaran Individual
1) Buat menjatah arah pengajaran; dengan mengetahui kekuatan, kelemahan dan
minat peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK) maka acara yang
diindividualisasikan terarah plong tujuan atas dasar kebutuhan dan sesuai dengan tahap
kemampuannya masa ini.
2) Menjamin setiap pelajar asuh berkebutuhan eksklusif (PDBK) memiliki suatu progrm yang diindividualkan kerjakan memperumahkan kebutuhan khs mereka dan mengkomunikasikan acara tersebut kepada orang-orang yang berkepentingan.
3) Meningkatkan keterampilan guru dalam berbuat asesmen akan halnya karakteristik
kebutuhan belajar tiap petatar tuntun berkebutuhan individual (PDBK) dan melakukan
usaha mengijabkan dengan kebutuhan-kebutuhan peserta bimbing berkebutuhan spesifik (PDBK).
4) Meningkatkan potensi untuk komunikasi antar atau dengan anggota skuat, khususnya
keterlibatan orang tua, sehingga buruk perut beretemu dan saling mendukung bakal keberhasilan pesuluh ajar berkebutuhan khusus (PDBK) dalam pendidikan
5) Menjadi wahana untuk peningkatan usaha untuk memberikan peladenan pendidikan yang bertambah efektif.
Aktivitas 8 Penilaian Sistem Layanan Pengajian pengkajian
Selepas kita mempelajari materi adapun identifikasi, asesmen,planning matrix, akomodasi kurikulum dan PPI untuk mencerna pemahaman kita, kita di haruskan menjawab 10 pertanyaan berupa pil8han ganda.
Aktivitas 9 Refleksi Sistem Layanan Penataran
Kita lebih lanjut melakukan refleksi! Refleksi kita harus mengamalkan materi tentang identifikasi, asesmen planning matrix serta kemudahan kurukilum dan PPI serta di posting di kendaraan sosial, baik twitter, instagram maupun facebook, dengan paling kecil suka-suka 2 orang yang komentar dan di upload.
Radu Materi Tahap 1 – Bimtek (Angkatan 2)
100% COMPLETELast activity on Mei 26, 2022 7:12 amCOMPLETE
Ahamdulillah waktu ini dapat menyelesaikan pembelajaran sebatas verifikasi akhir yang terdiri pecah 25 tanya Sortiran Ganda.
#GBBInklusif
#PendidikanInklusif
#Gurublogger
Source: https://aidaborneo12.wordpress.com/2021/05/26/pembelajaran-hari-kedelapan/